Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Noenky Nurhayati
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Noenky Nurhayati adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Remaja Kita dan Internet, Sebuah Panduan Mengontrol Screen Time

Kompas.com - 29/02/2024, 22:40 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Dalam era digital ini, data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa kelompok pengguna internet terbesar adalah remaja. Adanya internet telah memberikan kontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan informasi, terutama pada remaja yang senantiasa ingin tahu dan mendambakan akses informasi terkini di berbagai aspek kehidupan mereka.

Dewasa ini, internet telah meresap ke dalam semua lapisan kehidupan, dari ruang-ruang di rumah, koridor sekolah, kantor, hingga tempat-tempat nongkrong yang biasa dihuni oleh remaja. Fenomena ini semakin menggila dengan maraknya cafe yang menawarkan akses WiFi gratis, memicu kecanduan remaja terhadap aktivitas berselancar di dunia maya.

Remaja, dengan karakteristik perkembangan mereka yang unik, tidak dapat terlepas dari berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh internet. Media sosial menjadi tempat untuk membangun jaringan pertemanan, sementara situs-situs pengetahuan membantu mereka dalam pencarian identitas diri yang sedang berkembang.

Walaupun internet memberikan beragam manfaat, tak dapat diabaikan pula dampak besar yang ditimbulkannya terhadap perkembangan anak remaja. Penggunaan internet yang tidak bijak dapat membentuk perilaku agresif dan egois pada remaja, seperti yang telah ditunjukkan oleh hasil penelitian terkait cyberbullying yang banyak dialami oleh remaja melalui berbagai fasilitas internet.

Menghadapi tren ini, orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi anak-anak remaja mengarungi dunia maya. Berikut beberapa strategi yang dapat diimplementasikan oleh orangtua agar anak tak kecanduan internet.

  • Komunikasi Terbuka

Sebagai orangtua, membangun komunikasi terbuka dengan anak remaja sangat krusial. Ajak mereka untuk berbicara secara rutin mengenai pengalaman online mereka. Hanya dengan beberapa menit percakapan, orangtua dapat memahami lebih dalam sisi psikologis anak remaja dan memperkuat ikatan antara orangtua dan anak.

  • Menetapkan Aturan Penggunaan Internet

Orangtua juga perlu tegas kepada anak dengan membuat/menetapkan aturan penggunaan internet di rumah. Misalnya, selalu mengontrol konten apa saja yang ditonton di internet. Apabila terdapat konten yang melanggar ketentuan platform tertentu, segera laporkan atau blokir konten tersebut.

Penting juga mengajar anak untuk selalu menjaga privasi mengenai data diri dan lainnya agar tak sembarangan membagikannya di berbagai platform online. Dengan mengajarkannya hal-hal tadi, anak akan mengerti bagaimana pentingnya proteksi data diri agar tak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

  • Menyeimbangkan Pertemanan Online dan Offline

Meski anak memiliki banyak teman dan kenalan di internet, sebagai orangtua kita juga perlu menjaga koneksi anak dengan temannya di dunia nyata. Dorong anak agar menyempatkan diri bertemu teman dan kerabat di dunia untuk menghabiskan waktu bersama agar koneksi antara anak dan teman atau kerabat tetap terjaga.

Dengan memperkuat ikatan atau koneksi dalam kehidupan nyata, tentu kesehatan dan pertumbuhan mental anak akan senantiasa terjaga. Selain itu, kemampuan bersosialisasi anak juga akan selalu berkembang seiring waktu.

  • Mengelola Waktu Online

Orangtua harus memantau berapa lama anak menggunakan internet. Tetapkan aturan pada anak berapa lama ia boleh bermain gawai dan berselancar di internet. Tentu aturan waktu online tersebut juga harus dipatuhi oleh orangtua, jangan sampai anak merasa hanya dirinya yang dikenakan aturan berinternet, sementara orangtua dengan bebas kapan saja bisa membuka Hp atau laptop untuk berselancar di internet.

Di samping itu, orangtua juga bisa mendorong anak untuk menyalurkan hobinya yang lain, seperti melukis, bermain bola, atau lainnya yang membuatnya senang. Dengan melakukan aktivitas-aktivitas itu anak akan memahami bahwa mereka tidak perlu merasa perlu untuk selalu ada di dunia maya.

  • Mendorong Ekspresi Diri Online yang Positif

Dorong anak-anak remaja untuk mengeksplorasi minat dan kegemaran mereka secara online. Mintalah mereka untuk membagikan aplikasi, permainan, atau situs web favorit mereka. Diskusikan bersama tentang apa yang mereka sukai dan apakah orang ua memiliki kekhawatiran tertentu terkait aktivitas online mereka.

Keberadaan internet di tengah anak-anak remaja adalah keniscayaan, tetapi perlunya pendekatan yang bijak dari orang tua. Internet perlu diawasi dan dikelola dengan baik karena dampak negatifnya dapat dengan cepat merasuki kehidupan anak-anak remaja.

Oleh karena itu, mendampingi anak-anak dengan memberikan arahan dan bimbingan yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat menggunakan internet secara bijak dan positif. Semoga tips ini bermanfaat bagi orang tua dalam menjalani peran mereka dalam era digital ini.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Remaja Kita dan Internet: Tips untuk Menavigasi Dunia Online"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kata Netizen
Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Kata Netizen
Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kata Netizen
Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Kata Netizen
Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Kata Netizen
Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Kata Netizen
Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Kata Netizen
Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Kata Netizen
Utang, Paylater, dan Pinjol

Utang, Paylater, dan Pinjol

Kata Netizen
'Wedding Anniversary', Sederhana tetapi Penuh Makna

"Wedding Anniversary", Sederhana tetapi Penuh Makna

Kata Netizen
Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Kata Netizen
Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kata Netizen
Hubungan antara YouTuber Asing Ngonten di Indonesia dan Pariwisata

Hubungan antara YouTuber Asing Ngonten di Indonesia dan Pariwisata

Kata Netizen
Mengapa Sebelum Tambah Anak Mesti Diskusi dengan Si Kakak?

Mengapa Sebelum Tambah Anak Mesti Diskusi dengan Si Kakak?

Kata Netizen
Tempat-tempat Belanja Kebutuhan Harian di Kota Jeju

Tempat-tempat Belanja Kebutuhan Harian di Kota Jeju

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau