Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mahéng
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Mahéng adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Lebih Baik Sewa atau Beli Rumah? Pertimbangkan Dulu Hal Ini

Kompas.com - 31/05/2024, 20:28 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Menjalani kehidupan dengan banyak gengsi dapat menimbulkan banyak konsekuensi yang tidak diinginkan.

Pernahkah Anda merasa bingung ketika harus memilih antara membeli rumah dengan menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau hanya menyewa?

Para agen properti sering kali mencoba meyakinkan Anda dengan argumen seperti "Mengontrak hanya akan menghabiskan uang, sementara dengan KPR Anda dapat mencicil rumah dan pada akhirnya memiliki aset seumur hidup."

Sebelum tergesa-gesa membuat keputusan, alangkah baiknya jika kita tenangkan diri terlebih dahulu, dan berpikir sejenak. Jawablah pertanyaan ini: Apa tujuan sebenarnya Anda dalam memiliki rumah? Apakah itu hanya sebagai tempat tinggal? Ataukah lebih kepada gengsi atau identitas diri? Atau mungkin sebagai investasi masa depan?

Siapkan pulpen dan buku catatan Anda, atau gunakan gadget Anda. Berilah diri waktu untuk merenungkan dan menuliskan jawaban Anda!

Meskipun saat ini mungkin tidak ada dana yang cukup, tetaplah menuliskannya. Siapa tahu apa yang Anda tulis akan menjadi doa yang terkabul. Amin!

Sementara Anda merenung dan menulis jawaban Anda, mari kita bahas suatu metode yang dapat membantu Anda menemukan jawaban yang tepat: "Begin With the End in Mind" yang dijelaskan oleh Stephen R. Covey dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People.

Apa yang dimaksud dengan End in Mind? Secara sederhana, hal ini mengacu pada mempertimbangkan tujuan akhir dari setiap keputusan yang diambil. Dalam hal ini, apa yang ingin Anda capai dengan memiliki rumah?

Dengan memahami konsep Begin With the End in Mind, Anda dapat terhindar dari tekanan para agen properti yang hanya berkeinginan menjual produknya. Anda akan lebih mantap dalam mengambil keputusan, dan tidak mudah terpengaruh oleh segala rintangan yang mungkin muncul.

Mari kita ilustrasikan dengan perumpamaan seorang sopir bus. Setiap kali dia melakukan perjalanan, dia memiliki tujuan akhir yang jelas, misalnya Terminal Bungur di Surabaya. Dia melakukan persiapan yang matang, seperti memastikan kendaraannya terisi bahan bakar, fisiknya dalam kondisi prima, dan memperkirakan kondisi jalan.

Jika dalam perjalanan terjadi halangan, dia telah memiliki rencana cadangan, seperti menghubungi teman di Ngawi jika mobilnya mogok, atau memanggil teknisi di Madiun jika ban kendaraannya pecah.

Bagaimana jika sopir tersebut tidak memiliki tujuan akhir yang jelas? Para penumpangnya pasti akan merasa cemas, gelisah, dan tidak merasa aman.

Hal yang sama berlaku ketika Anda memutuskan untuk membeli rumah. Apakah melalui KPR atau menyewa, mulailah dengan memikirkan tujuan akhir Anda. Setelah menetapkan tujuan yang jelas, Anda dapat merancang strategi untuk mencapainya.

Antisipasilah berbagai rintangan yang mungkin Anda hadapi di sepanjang perjalanan. Semakin detail perencanaan Anda, semakin besar kemungkinan Anda untuk mencapai tujuan tersebut.

Jika tujuan Anda hanya sebagai tempat tinggal, terutama jika Anda seorang perantau, menyewa rumah mungkin merupakan pilihan yang lebih bijak.

Bayangkan Anda seorang karyawan di sebuah kota besar. Anda membeli rumah melalui KPR dan telah mencicilnya selama 5 tahun. Tiba-tiba, terjadi pandemi dan perusahaan Anda mengalami krisis keuangan, yang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja massal. Anda kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan Anda terhenti.

Developer properti kemungkinan akan mengambil alih rumah Anda dan Anda akan kehilangan semua uang yang telah Anda bayarkan. Dalam situasi seperti itu, menyewa rumah bisa menjadi pilihan yang lebih aman.

Selanjutnya, membeli rumah hanya untuk gengsi atau sekadar menegaskan identitas diri tidaklah bijak. Hal ini hanya akan membuat hidup Anda menjadi rumit.

Orang lain tidak akan peduli dengan tagihan yang terus menghantui atau masalah keuangan yang terus bertambah.

Jika Anda tidak mampu membayar cicilan KPR, Anda akan mengalami stres dan kecemasan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik Anda.

Dampaknya mungkin akan terlihat pada penurunan kinerja Anda, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan pemecatan.

Biaya yang harus Anda keluarkan tidak hanya sebatas cicilan KPR. Rumah membutuhkan perawatan rutin seperti pengecatan ulang, perbaikan atap, dan pemeliharaan taman. Selain itu, Anda juga harus membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) setiap tahun kepada pemerintah setempat.

Namun, hal ini berbeda jika Anda membeli properti untuk disewakan. Ini bisa menjadi strategi investasi yang menguntungkan, terutama jika Anda memiliki modal yang cukup atau aset yang bisa digunakan sebagai agunan.

Jika tujuan Anda adalah untuk memiliki aset di masa tua, maka alih-alih terjebak dalam siklus cicilan KPR yang membebani, mungkin lebih baik untuk menyewa rumah sederhana sebagai tempat tinggal.

Sisihkanlah sebagian pendapatan Anda untuk menabung dalam bentuk emas atau logam mulia.

Para ahli keuangan umumnya setuju bahwa nilai emas cenderung stabil dan tidak terpengaruh oleh inflasi. Berbeda dengan harga rumah yang cenderung naik karena penurunan nilai tukar mata uang, nilai emas murni tetap terjaga.

Pada tahun 2000, harga emas sekitar Rp80.000 per gram. Saat ini, harganya telah mencapai Rp1.000.000 per gram. Ini berarti nilai emas telah meningkat secara signifikan, sementara harga rumah tetap stagnan jika diukur dengan emas.

Jika pada tahun 2000 Anda membeli rumah dengan 500 gram emas, saat ini rumah tersebut masih dapat dibeli dengan jumlah emas yang sama. Ini hanyalah sebuah ilustrasi untuk menghindari bias kognitif dan jebakan marketing dari para agen KPR.

Oleh karena itu, jika Anda ingin memiliki rumah tanpa harus membayar bunga, mungkin menabung dalam bentuk emas adalah pilihan yang lebih bijak. Jika Anda bersedia mencicil rumah selama 20 tahun bersama bunganya, mengapa tidak mencicil tabungan emas selama periode yang sama?

Dengan mempertimbangkan harga emas saat ini yang mencapai satu juta per gram, kemungkinan besar harga rumah akan mencapai 20 juta per gram dalam 20 tahun ke depan.

Jika KPR Anda hanya menghasilkan satu rumah, dengan menabung emas selama 20 tahun, Anda bisa memiliki empat rumah atau bahkan lebih!

Tentu saja, ini hanyalah sebuah contoh kasar. Anda masih memiliki kebebasan untuk menolak ide tersebut jika Anda belum memiliki rumah. Kembali lagi, mulailah dengan memikirkan tujuan akhir Anda.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Beli Rumah KPR atau Sewa? Begini Cara Memutuskan dengan Tepat!"

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau