Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Jika pertanyaan yang diajukan bersifat hiperbolik atau sesuatu hal yang masih sulit dimengerti oleh anak seusianya, usahakan untuk menjawabnya dengan pemahaman yang masuk akal.
Terkadang orang tua atau pendidik menjawabnya dengan jawaban yang tidak masuk akal, untuk menutup diskusi lebih lanjut.
Oleh karena itu, tanpa sadar kita menutup kemampuan berpikir kognitifnya, bahkan bisa saja tumbuh kembang dengan jawaban yang tak masuk akal tersebut.
Perlu disadari, setiap jawaban yang kita berikan akan berdampak besar bagi perkembangan kognitifnya. Artinya jika Anda menjawabnya ala kadarnya, maka Sang Anak pun berkembang ala kadarnya.
Tetapi jika orangtua menjawab dengan cerdas, maka pasti berkembang menjadi anak yang cerdas. Jadi, orangtua tidak boleh menyepelekan apapun pertanyaan-pertanyaan random dari anak, setiap jawaban adalah masa depannya.
3. Buat Pola Diskusi
Ketika anak mulai bertanya, coba tatap matanya. Biar bagaimanapun mereka adalah orang yang butuh teman bicara, utuh seseorang yang bisa menjawab kegelisahannya.
Orangtua juga mesti paham kalau setiap pertanyaan anak merupakan lompatan besar dalam perkembangan dirinya.
Jadi, mulai dengan pola diskusi dengan anak untuk mengisi rasa penasarannya yang besar.
Bentuk pembicaraan dua arah akan membentuk pemikiran kognitifnya semakin tajam dan matang. Seiring berjalannya waktu, lama-lama dirinya mulai mengerti tentang tata karma dalam bertanya.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ketika Anak Sering Berikan Pertanyaan Random, Apa yang Harus Dilakukan?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.