Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gobin Dd
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Gobin Dd adalah seorang yang berprofesi sebagai Buruh. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Menyemangati Anak Ketika Gagal Masuk Sekolah Favorit

Kompas.com - 06/07/2024, 13:04 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

 

Faktor status favorit sekolah ditentukan oleh tingkat minat pendaftar pada sekolah-sekolah tersebut.

Minat itu hadir karena pengakuan dan kapasitas pada sistem sekolah yang berkualitas dan hasil yang diperoleh bagi para siswa selama dan sesudah proses belajar.

Istilah sekolah favorit ini memang sudah umum sekali di Indonesia. Sayangnya ini perlahan dihilangkan guna memberikan penekanan bahwa tiap sekolah, terlebih khusus sekolah negeri, itu mempunyai potensi yang sama.

Oleh karenanya, memilihkan anak untuk masuk sekolah favorit jadi menantang saat orangtua menghadapi kenyataan bahwa anaknya tak lulus atau gagal dalam proses seleksi masuk sekolah tersebut.

Tiap sekolah itu sama. Yang paling penting dari proses pendidikan selalu bergantung pada anak dan orangtua.

Menyikapi besarnya antusias orangtua dan banyaknya pendaftaran siswa, tak sedikit sekolah yang masuk kategori "favorit" harus melakukan ujian seleksi masuk.

Akan tetapi akan berdampak langsung pada anak ketika gagal masuk sekolah tersebut.

Sikap menyalahkan anak gegara tak lolos seleksi bukanlah sikap yang bijak. Apalagi, orangtua mulai membandingkan kegagalan itu dengan orang yang sukses.

Membandingkan kegagalan itu dengan keberhasilan temannya yang barangkali lolos ujian seleksi. Efeknya adalah anak menjadi ragu untuk mengambil dan menghadapi tantangan tertentu karena merasa takut gagal dan dipojokan saat gagal.

Anak pun perlu didorong untuk tak terpenjara pada kekecewaan. Perlu membantu anak menyikapi kegagalan dari proses seleksi tersebut.

Anak menjadi faktor pertama dalam proses pendidikan. Ketika dia ada niat, komitmen kuat dan kerja keras untuk belajar pasti hasilnya bagus.

Pendidikan tidak boleh terhenti semata karena tidak lolos sekolah favorit.

Oleh sebab itu, kegagalan dalam seleksi masuk sekolah yang dipandang favorit bukanlah akhir dari proses pendidikan.

Hal itu bisa menjadi bagian pembelajaran untuk waktu-waktu yang akan datang.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Saat Anak Gagal Seleksi Masuk Sekolah Favorit"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Melihat Sisi Lain MBG dari Sudut Keamanan Pangan
Melihat Sisi Lain MBG dari Sudut Keamanan Pangan
Kata Netizen
Daripada Dikirim ke Barak, Lebih Baik Rehabilitasi Sosial
Daripada Dikirim ke Barak, Lebih Baik Rehabilitasi Sosial
Kata Netizen
Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum
Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum
Kata Netizen
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...
Kata Netizen
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi
Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana
Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban
Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?
Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?
Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?
"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?
Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan
Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca
Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata
Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?
Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau