Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Tahun ajaran baru sudah berjalan. Ada saja hal-hal baru yang menyenangkan sekaligus membahagiakan bagi murid baru.
Apalagi membayangkan bagaimana anak-anak yang baru saja naik tingkat dari Taman Kanak-kanak (TK) kini sudah masuk Sekolah Dasar (SD).
Mereka akan beradaptasi dengan teman baru, guru baru dan lingkungan yang baru.
Pengalaman sebagai guru Sekolah Dasar ketika kegiatan MPLS 2024 selalu seru untuk diceritakan. MPLS merupakan singkatan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
Berdasarkan peraturan Mendikbud RI Nomor 1A tahun 2016, MPLS merupakan kegiatan pertama sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana, cara belajar, penanaman konsep pengenalalan diri dan pembinaan awal kultur sekolah.
Setiap tahunnya pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan Kebdayaan( Kemendikbud) telah mengeluarkan panduan kegiatan MPLS.
Hal ini merupakan implementasi pencegahan kekerasan terhadap pelaksanaan MPLS sebagaimana tertuang dalam Permendikbudristek nomor 46 tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di Lingkungan satuan Pendidikan.
MPLS bagi peserta didik baru sangat penting, mereka membutuhkan penyesuaian di lingkungan belajar yang baru. Utamanya di jenjang SD. Mereka membutuhkan arahan dan pengenalan lingkungan.
Pokoknya, selama kegiatan MPLS ini sekolah mesti dikenalkan bukan lagi jadi sesuatu hal yang menakutkan atau membosankan.
Kegiatan MPLS bersifat edukatif dan kreatif, sehingga peserta didik merasa bahwa sekolah sebagai tempat belajar yang aman, ramah anak, nyaman dan menyenangkan.
Bayangkan saja jika ada peserta didik yang baru kelas 1 SD saat pertama kali masuk akan krasan dan mempunyai semangat untuk datang ke sekolah.
Ada beragam cara yang bisa ditunjukan, seperti guru baru yang penuh perhatian, teman baru yang enak diajak ngobrol pun juga lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar.
Oleh karena itu, setidaknya ada 6 aktivitas yang bisa dicoba dan terapkan oleh guru-guru guna membuat MPLS jadi suatu kegiatan yang menyenangkan.
1. Mengajak Peserta Didik Melakukan Ice Breaking
Panduan MPLS sudah memberikan contoh-contoh ice breaking, seperti memutarkan musik dengan lagu Aku Istimewa.
Lagu "Aku Istimewa" mempunyai makna bahwa kita mesti bersyukur atas ciptaan yang berbeda-beda bentuk wajah dan warna kulit.
Namun, semuanya menjadi istimewa, seperti hidung, mulut, rambut walalupun tidak sama walau bagi kita ini adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus kita syukuri.
Bapak dan ibu guru bisa menyampaikan kepada peserta didik dan memadukan sesuai dengan kreativitas masing-masing.
2. Mengajak Peserta Didik untuk Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif, Berkebhinekaan dan Aman Bagi Semua.
Lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa memang tidak mudah, maka guru mesti menguasai empat kompetensi.
Kompetensi pedagogik, misalnya, kompetensi yang bisa memahami peserta didik dengan baik, cara belajar, evaluasi belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Apalagi dengan dicanangkannya Pendidikan Inklusi artinya setiap satuan pendidikan harus menerima peserta didik baru yang berkebutuhan khusus.
MPLS juga diberikan pemahaman tentang rasa persatuan antar umat beragama, tidak boleh membedakan suku, agama juga warna kulit semua adalah warga negara Indonesia yang harus saling menghormati.
3. Mengajak Peserta Didik untuk Menonton Bareng Film Pendek Pencegahan Kekerasan
Sopo Jarwo merupakan tayangan kartun yang tidak lagi asing bagi anak-anak, ada kelakukan lucu yang jadi daya tarik bagi anak-anak.
Film pendek memberikan pesan terhadap kita untuk tidak melakukan kekerasan terhadap teman. Tidak melakukan bullying dalam bentuk apapun baik verbal maupun non-verbal.
Lewat tayangan film pendek enggambarkan contoh bulliying yang dilakukan beberapa anak terhadap Adit, karakter penakut, yang sering diledek oleh teman sepermainannya.
4. Memainkan Permainan Boleh dan Tidak Boleh
Permaian boleh dan tidak boleh adalah gambaran perilaku antar teman yang boleh dilakukan dan yang todak boleh dilakukan. Guru menunjukkan ilustrasi pertanyaannya.
Contoh, mencium tangan Bapak/Ibu saat berangkat sekolah, memeluk orang lain dengan paksa, memberikan sesuatu pada orang lain agar menyentuh dada dan lain-lain.
Sentuhan yang tidak boleh dilakukan adalah sentuhan yang menyakiti tubuh atau perasaan, seperti mendorong atau memukul teman kita saat bermain bersama karena dapat melukai tubuh orang lain.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, sentuhan boleh dan tidak boleh, dan menjaga diri sendiri dalam mencegah terjadinya kekerasan.
5. Mengajak Peserta Didik untuk Mengenali Emosi Diri dengan Roda dan Catatan Perasaan
Anak-anak dikenalkan roda emosi pada anak dan catatan perasaan dengan gambar-gambar emogi sesuai dengan kreativitas guru.
Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih kepekaan peserta didik dalam menyadari emosi yang dirasakan sehari-hari untuk mengasah kemampuan berempati terhadap orang lain.
6. Memasang Poster Bentuk-bentuk Kekerasan
Peserta didik mesti paham tentang bentuk-bentuk kekerasan yang mudah terjadi di lingkungan sekolah.
Terdapat 6 bentuk kekerasan seperti kekerasan fisik, kekerasan psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi dan kebijakan yang mengandung kekerasan.
Guru SD bisa menyampaikan lewat gambar-gambar dan video yang sudah disediakan tentang perilaku bentuk kekerasan.
Guru menyampaikan gambar-gambar tersebut peserta diharapkan bisa membedakan bentuk-bentuk kekerasan fisik maupun psikis.
Sumber bacaan : Pedoman MPLS jenjang SD.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Apa Saja Kegiatan MPLS di Sekolah? Berikut 6 Aktivitas MPLS"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.