Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sebagai orangtua apakah sempat terpikir untuk memasukan anak ke sekolah alam? Apa pertimbangan yang dilakukan agar keputusan tersebut bisa terwujud?
Sekolah Alam yang bisa menjadi pertimbangan bagi anak-anak yang menyenangi suasana belajar yang bebas dan tidak terpaku pada sekat ruangan kelas.
Banyak pelaku penggerak Sekolah Alam agak kurang setuju jika tipe sekolah ini dikatakan sekolah alternatif, yang mana jika anaknya agak aktif atau hiperaktif maka alternatif sekolahnya di sekolah alam.
Kenyataannya sekarang ini Sekolah Alam adalah sekolah yang berkarakter inklusif, artinya menerima semua karakter anak, berbeda dengan sekolah konvensional yang masih memiliki standar peserta didik baru.
Meski masih banyak yang beranggapan bahwa Sekolah Alam ini merupakan sekolah nonformal, nyatanya sebagian besarnya adalah berkategori sekolah formal dan mengikuti kurikulum pembelajaran resmi dari pemerintah.
Hanya saja ada yang perlu diketahui, yakni metode kelas di Sekolah Alam mengikuti Kurikulum Akar Alam yang dibuat oleh Jaringan Sekolah Alam Nasional (JSAN). Kurikulum tersebut dikembangkan oleh sekolah alam masing-masing,
Sejarah Sekolah Alam
Sekolah alam Indonesia pertama kali dipelopori oleh Ir. Lendo Novo, lulusan Institut Teknologi Bandung.
Saat kecil dulu, Lendo mengaku sering dimarahi guru karena karakternya hiperaktif dan suka bertanya terus menerus.
Bagi Lendo Novo, duduk diam manis bagi seorang murid adalah sebuah siksaan, dikarenakan Anak-anak memang memiliki energi yang melimpah dalam keseharianya.
Berdasarkan pengalaman masa kecil itulah ia mencoba menggagas sekolah yang berpihak pada aktivitas anak.
Pada akhirnya sekolah yang Lendo impikan berhasil terwujudkan pada tahun 1989 dengan permulaan membuat TK Salman Al-Farisi di Awiligar, Bandung.
Selang beberapa tahun kemudian, pada 1998 Sekolah Alam Ciganjur terbentuk. Sekolah ini kelak menjadi cikal bakal sekolah alam yang akhirnya banyak sekolah alam didirikan.
Kurikulum Sekolah Alam
Kurikulum yang ada di sekolah konvensional dan sekolah alam mungkin saja berbeda, namun acuannya tetap menggunakan kurikulum yang ditetapkan pemerintah.
Baik itu format Rapor dan ijazahnya pun tetap mengikuti standar dari dinas pendidikan.
Menurut Lendo, setidaknya ada 4 konsep kurikulum sekolah alam di antaranya: Pengembangan akhlak, Pengembangan logika, Pengembangan sifat kepemimpinan, dan Pengembangan mental bisnis.
Meningkatkan Perkembangan Pribadi Anak
Karena secara konsep Sekolah Alam, maka sistem pembelajaran grouping atau kelompok ketika mereka ada di alam terbuka berdampak pada perkemabangan anak.
Pembelajaran dengan suasana latar alam juga dapat membantu perkembangan emosional anak, meningkatkan kemampuan kreativitas, pemecahan masalah, kemandirian, dan kepercayaan diri.
Meningkatkan Kemampuan Motorik
Dalam sebuah penelitan yang sempat dirilis Wells dan Evans pada 2003 menjelaskan sistem pembelajaran yang suasana kelasnya dipenuhi tanaman hijau, dapat mengurangi stres.
Maka tidak anek jika bentuk pembelajaran di luar ruangan dapat meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan juga emosional sekaligus perkembangan kemampuan motoriknya.
Kebanyakan sekolah alam mempunyai halaman yang sangat luas ketimbang didominasi gedung beton, hal itu bertujuan untuk agar peserta didik bisa bebas berlarian.
Karena anak-anak pada dasarnya membutuhkan ruang gerak, ketika mereka terlupakan energinya, mereka pun akan tenang mengikuti pembelajaran.
Pembelajaran Praktik Langsung
Sistem pembelajaran yang berlangsung di Sekolah Alam memberi anak waktu untuk berkebun di lahan yang dikelolanya hinnga mencari hewan melata di semak-semak sekolah..
Selain itu, adapula yang menangkap kupu-kupu di taman sekolah bisa memberikan pengalaman praktis yang disukai anak-anak.
Kondisi pembelajaran yang menitikberatkan mempelajari hal baru setiap harinya akan memiliki manfaat yang lebih luas pada pengembangan anak memecahkan masalah, keterampilan berpikir, dan kerjasama tim.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Daftarkan Anak ke Sekolah Alam, Apa sih Kelebihannya?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.