Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tutut Setyorinie
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Coba 3 Hal Ini untuk Membuat Kompos Antigagal

Kompas.com - 31/07/2024, 21:44 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sekarang ini sampah merupakan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan produksi sampah bahwa setiap individu menghasilkan sampah.

Oleh karena itu, kegiatan mengompos bisa jadi aktivitas kegiatan rutin yang dilakukan dalam mengolah produksi sampah harian.

Sampah jadi tidak lagi sekadar menyimpannya di tempat sampah, lalu
berakhir di TPU.

Kini, semua sampah organik masukkan ke wadah komposter untuk kemudian dicampurkan dengan daun-daun kering, cocopeat, dan tanah.

Hasil dari mengomposnya dijadikan campuran untuk tanaman buah dan sayur di pekarangan rumah. Hasilnya? Mereka tumbuh subur bahkan hingga berbunga dan berbuah.

Dari semua kegiatan mengompos ini ternyata tidak ada kompos yang dibuat lalu gagal. Ada 3 aspek agar kegiatan mengompos berhasil dan bisa digunakan.

1. Komposmu bisa berbau busuk, namun bukan berarti gagal

Bau busuk adalah tanda bahwa komposmu terlalu basah. Kamu bisa melakukan penjemuran di bawah sinar matahari, agar bau itu perlahan menguap.

Lakukan penjemuran pada saat mengaduk kompos yang dilakukan dalam tiga hari sekali.

Setelah dijemur dan dirasa masih basah, kamu bisa menambahkan material coklat seperti dedaunan kering, serbuk kayu, sekam padi, atau potongan kardus.

Sifat kering dari material coklat ini akan membantu menyerap air dari sampah organik, sehingga komposmu tidak lagi bau.

2. Komposmu bisa dipenuhi belatung, lalat, semut, dan cacing, tetapi bukan berarti gagal

Kehadiran serangga adalah pertanda bahwa sampah organikmu mungkin mengandung lemak atau material hewani.

Apalagi jika itu berasal dari sampah makanan berlemak maka sebaiknya kita hindari dalam kompos.

Sampah makanan tersebut sangat disukai para serangga, apalagi jika ditaruh di tempat lembap.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Melihat Sisi Lain MBG dari Sudut Keamanan Pangan
Melihat Sisi Lain MBG dari Sudut Keamanan Pangan
Kata Netizen
Daripada Dikirim ke Barak, Lebih Baik Rehabilitasi Sosial
Daripada Dikirim ke Barak, Lebih Baik Rehabilitasi Sosial
Kata Netizen
Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum
Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum
Kata Netizen
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...
Kata Netizen
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi
Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana
Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban
Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?
Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?
Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?
"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?
Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan
Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca
Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata
Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?
Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau