Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tutut Setyorinie
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Cara Mudah Menanam Tomat di Rumah

Kompas.com - 31/08/2024, 21:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Suka makan tomat? Pernah coba menanamnya sendiri di rumah? Mudah atau susah?

Tomat memiliki rasa asam dan manis yang membaur sedemikian rupa. Tomat juga jadi salah satu sayuran wajib yang harus ada dalam kulkas. 

Bikin sambal, pakai tomat. Sayur sop, pakai tomat. Buat salad, perlu tomat. Dan yang lainnya!

Karena tingginya kebutuhan akan tomat, saya jadi penasaran untuk menanamnya sendiri. Ya, saya memang hobi menanam akibat trend gardening di era Covid-19. 

Saat ini saya memiliki beberapa jenis tanaman di rumah seperti cabai, belimbing dan jeruk limau. Jadi, rasa-rasanya tidak sulit untuk menanam tomat.

Untuk kamu yang juga penasaran untuk tanam tomat, yuk ikuti langkah-langkah di bawah ini.

Pertama-tama, kamu perlu satu buah tomat untuk diambil beberapa bijinya. Lalu, siapkan wadah tertutup dan tisu basah sebagai alas untuk menaruh biji tomat tersebut.

Simpan wadah tersebut di tempat yang tidak terkena cahaya dan jaga agar tisu tersebut tetap lembap, ya. Hal ini penting untuk memastikan biji mempunyai tempat yang ideal untuk bertumbuh.

Dan, sekarang waktunya menunggu. 

Dalam satu-dua hari, biji tomat biasanya sudah mengeluarkan tunas. Setelah tunas berukuran 1-2 cm, kamu bisa memindahkannya ke pot yang berisi media tanam.

Jika daun sudah muncul lebih dari 4, silakan mulai diberi pupuk. Untuk fase awal alias fase generatif, berikan pupuk untuk tanaman daun untuk memperbanyak pertumbuhan daun. 

Saya memakai pupuk organik cair yang mudah dalam penakarannya sekaligus mudah didapat di toko pertanian atau market place.

Saat usia satu bulan, tinggi tomat sudah bisa mencapai 30 cm atau lebih. Nah, di sini kamu harus memindahkan ke pot yang lebih besar lagi untuk memaksimalkan pertumbuhan tomat.

Saya mengkreasikan galon bekas le-miner** sebagai wadah pot yang baru. Selain gratis, pemanfaatan galon bekas ini bisa jadi salah satu langkah penyelamatan lingkungan lho.

Setelah muncul bunga, kamu sudah harus memberikan pupuk untuk tanaman buah. Bunga tomat berwarna kuning cerah dengan 6 benang sari, 6 mahkota bunga dan 6 kelopak bunga.

Bunga tomat butuh waktu 1-2 minggu untuk memunculkan buah tomat. Terus lakukan pemupukan setiap seminggu sekali ya, pupuk ini amat penting sebagai bakal nutrisi si tomat.

Oh ya, siapkan juga bambu untuk menopang tanaman tomat yang terus tumbuh tinggi agar tetap lurus.

Selanjutnya, tunggu buah tomat hingga berwarna kemerahan dan siap dipetik!

Menurut saya, tomat adalah salah satu jenis tanaman yang tidak rewel alias mudah dirawat. Bahkan jika kamu ingin memperbanyak tanaman tomat, kamu cukup memetik salah satu rantingnya dan rendam di air selama 1 minggu. Ranting tersebut nantinya akan mengeluarkan akar dan kamu bisa langsung menanamnya kembali di pot.

Sangat mudah dan praktis, bukan?

Jadi, tunggu apalagi Kompasianer? Yuk, mulai tanam tomat di rumah.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Yuk Tanam Tomat, Mudah dan Cocok untuk Skala Rumahan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau