Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Dulu, sebelum ada layanan seperti Netflix, Disney Plus dan sejenisnya, kalau mau nonton film di rumah ya harus menyewa film di tempat rental.
Saya masih ingat ketika masih era VHS atau Betamax. Orang rentalnya keliling sambil membawa tas berisi kaset film yang bisa disewa. Nanti setelah beberapa hari, film yang dipinjam oleh konsumen akan diambil lagi.
Setelah itu datang era laser disc dan VCD. Pulang sekolah datang ke rental untuk meminjam film buat ditonton ramai-ramai bersama di rumah teman yang punya player-nya.
Seru banget rasanya pilih-pilih laser disc atau VCD di antara deretan rak yang penuh warna. Masing-masing sampul film seperti punya cerita sendiri, bikin penasaran pengen tahu isinya.
Masih ingat sensasi baca sinopsis di belakang kotaknya? Atau tanya rekomendasi film ke penjaga rental yang sepertinya hafal semua judul dan ceritanya?
Itu dia yang membuat aktivitas nonton film di rumah jadi pengalaman yang tidak terlupakan. Setiap film yang disewa seperti harta karun yang baru ketemu.
Dari Rental ke Streaming, Ada yang Hilang
Sekarang, zaman sudah berubah. Nonton film di rumah tinggal klik saja, ribuan judul hadir untuk dipilih. Praktis sih, tapi kadang bikin bingung. Mau nonton apa ya? Pilihannya terlalu banyak.
Dulu di rental, kita lebih fokus pada satu atau dua film yang memang pengen banget ditonton. Sekarang, kita malah sering menghabiskan waktu buat pilih-pilih film saking banyaknya pilihan. Ujung-ujungnya malah buka YouTube.
Selain itu ada sensasi sosial yang hilang. Dulu, ke rental itu seperti main ke tempat nongkrong. Bisa ketemu teman yang punya selera film yang sama, atau ngobrol sama penjaga rental tentang film terbaru.
Dampak Streaming terhadap Industri Film
Munculnya layanan streaming memang memberikan banyak keuntungan bagi penonton. Namun di sisi lain, streaming juga berdampak pada industri film.
Banyak komponen industri film yang gulung tikar karena kalah bersaing dengan layanan streaming. Salah satunya ya tempat rental film ini.
Maraknya layanan streaming juga membuat persaingan antarstudio film semakin ketat. Mereka harus terus berinovasi untuk menghasilkan konten yang menarik dan berkualitas agar bisa bertahan.
Kemungkinan Kembalinya Rental Film
Meskipun zaman semakin modern, bukan berarti rental film akan hilang selamanya. Mungkin saja di masa depan, akan muncul konsep rental film yang lebih kekinian. Misalnya, rental film dengan konsep vintage yang menyajikan pengalaman menonton film yang unik.
Atau bisa juga muncul layanan streaming yang menawarkan fitur-fitur yang mirip dengan rental film, seperti koleksi film yang lebih terbatas dan adanya interaksi sosial antar pengguna.
Kenangan Manis yang Tak Terlupakan
Jadi mana yang lebih seru? Nostalgia menyewa film di tempat rental atau rebahan di sofa sambil binge watching serial favorit di Netflix?
Hmm, mungkin kita nggak perlu pilih salah satu. Keduanya punya keasyikan masing-masing. Yang penting, kita tetap bisa menikmati film dengan cara kita sendiri.
Meskipun zaman terus berubah, kenangan manis tentang tempat rental film pasti akan selalu tersimpan di hati. Masa-masa itu mengajarkan kita untuk lebih menghargai proses memilih film dan menemukan judul-judul baru.
Mungkin suatu saat nanti, rental film akan kembali populer dengan konsep yang lebih modern. Siapa tahu, kan? Yang pasti, semangat mencintai film tidak akan pernah mati.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Masih Ingat Serunya Menyewa Film di Tempat Rental?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.