Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yulius Roma Patandean
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yulius Roma Patandean adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Tempat-tempat Belanja Kebutuhan Harian di Kota Jeju

Kompas.com - 30/09/2024, 16:26 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tinggal dan hidup di kota Jeju, Korea Selatan tidak semudah yang terjadi di Indonesia. Hampir semua kebutuhan harian berbayar. Termasuk belanja air minum. 

Satu botol air minum ukuran 1,5 liter seharga 1.000 Krw (Rp 11.3900 kurs 1 Krw= Rp 11,39). Untuk air minum, bisa dimasak di kamar apartemen. Bahkan membuang sampah pun harus membayar. Singkatnya, yang gratis hanya nafas dan udara. 

Saat ini sudah memasuki minggu keempat saya tinggal di kota utama Pulau Jeju untuk menjalankan tugas mengajar di Jejuseo Middle School dalam rangka program Pertukaran Guru Asia Pasifik tahun 2024. 

Tantangan utama saya secara pribadi adalah bagaimana berbelanja kebutuhan harian untuk masak-memasak.

Meskipun kuliner Korea Selatan seperti magnet yang mencari besi ketika menonton video vlog, tetapi pada kenyataannya, jika menggantungkan diri terus pada belanja makan setiap hari, maka tentunya akan berdampak pada ketersediaan biaya hidup bulanan.

Apalagi sebelum menerima transferan stipend atau living expenses dari APCEIU-UNESCO lewat Korea Post, saya benar-benar harus menghemat biaya hidup pada 2 minggu pertama kedatangan saya di kota Jeju.

Sebagai orang Indonesia, lidah ke-Nusantaraan saya masih melekat kuat hingga saat ini. Rasa pedas khas Indonesia yang paling saya idamkan. 

Harus saya akui pula bahwa beberapa jenis kuliner Korea Selatan sangat nikmat tiada duanya, tapi saya cenderung tertarik pada makanan yang memang pedas. 

Akan tetapi saya juga wajib mempertimbangkan harga yang tergolong mahal. Untuk makanan termurah kelas warteg Indonesia senilai 5.000 Krw (Rp 56.950 kurs 1 Krw= Rp 11,39). Jika ingin menikmati sajian seafood dan olahan daging, maka perlu merogoh kocek minimal 10.000 Krw.

Berdasarkan kondisi ini, saya dan rekan kerja akhirnya memilih memasak di apartemen. Selain bisa menghemat living expenses, tentunya kami ingin memasak makanan lokal Indonesia dan sesekali mencoba memasak makanan lokal Korea Selatan.

Untuk belanja kebutuhan dapur, sudah beberapa kali kami berbelanja di Lotte Mart dan pasar. 

Namun, harga-harga masih cenderung mahal dan pilihan terbatas. Sayuran yang mendominasi adalah sawi putih, kol, pakcoy, terung, jagung manis dan aneka dedaunan untuk salad.

Hingga pada akhirnya, kami menemukan Martro. Lokasinya sanata strategis, tepat di depan Jejuseo Middle School. 

Martro memiliki tagline keren di depan gedung, "Low Price High Quality, Open 24 Hours." Pilihan berbelanja di sini sangat tepat. Harga-harga terjangkau. 

Misalnya, jika di Lotte Mart, harga beras termurah per kilogram jika dirupiahkan berkisar antara Rp 72.000 - Rp 78.000. Sementara di Martro, saya bisa menemukan harga termurah Rp 50.000 per kilogram. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Kata Netizen
Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Kata Netizen
BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

Kata Netizen
Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kata Netizen
Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Kata Netizen
Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kata Netizen
Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Kata Netizen
Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Kata Netizen
Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Kata Netizen
Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Kata Netizen
Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Kata Netizen
Utang, Paylater, dan Pinjol

Utang, Paylater, dan Pinjol

Kata Netizen
'Wedding Anniversary', Sederhana tetapi Penuh Makna

"Wedding Anniversary", Sederhana tetapi Penuh Makna

Kata Netizen
Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Kata Netizen
Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau