Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sejalan dengan aturan retribusi maka pemerintah dapat kembali memperkenalkan program sertifikasi kantin sehat.
Tidak semua pedagang memiliki pengetahuan tentang standar makanan sehat. Oleh karena itu, pendampingan dan pengawasan menjadi langkah penting yang juga harus dilakukan.
Fungsi pengawasan ini juga memiliki dampak jangka panjang. Dengan meningkatkan kualitas makanan di kantin sekolah maka risiko penyakit kronis pada generasi mendatang bisa diminimalkan.
Stakeholder dan komunitas sekolah termasuk orangtua dan komite dapat dilibatkan dalam pengawasan kantin. Misalnya, dengan membentuk tim kesehatan sekolah yang rutin memeriksa kantin.
Tentu saja kesehatan siswa bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau sekolah semata tetapi juga tanggung jawab kolektif dari semua pihak.
Pemerintah juga harus transparan dalam penggunaan dana retribusi. Karena dengan demikian, masyarakat akan lebih mendukung kebijakan ini.
Ya, Indonesia bisa belajar dari negara-negara yang sudah lebih dulu menerapkan kebijakan terkait. Misalnya, Jepang yang terkenal dengan keberhasilan program kantin sekolah sehatnya.
Kebijakan ini pasti akan melewati perjalanan panjang. Keberhasilannya sangat bergantung pada implementasi yang konsisten dan kolaborasi semua pihak.
Kebijakan retribusi kantin sekolah ini seharusnya juga dapat menjadi langkah mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan peduli terhadap apa yang mereka konsumsi.
Jika diterapkan dengan benar, semua pihak akan merasakan manfaatnya..
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Retribusi Kantin Sekolah dan Pentingnya Pengawasan Makanan"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.