Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Dikutip dalam kompas.com, menurut Guru Besar Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, strawberry generation adalah istilah yang mencerminkan generasi muda yang memiliki kemiripan dengan buah stroberi.
Buah strawberry yang asam dengan warna mencolok yang menarik perhatian menjadi gambaran generasi yang selunak buah strawberry. Terlihat menarik dan memikat. Namun saat ditekan atau bahkan dipijak mudah sekali hancur.
Meminjam istilah anak zaman now, generasi strawberry terbilang gampang baper (bawa perasaan) sehingga sensitif sekali menerima kritik. Bahkan terbilang tidak menerima atau alergi terhadap kritikan orang lain. Tidak hanya kritikan, generasi ini juga tidak mau menerima pendapat orang lain. Merasa pendapatnya yang paling benar dan tidak mau kalah saing.
Karakter generasi strawberry menumbuhkan mental yang lemah. Sulit untuk menerima kegagalan dan kekalahan, membuat generasi strawberry mudah putus asa dan berujung rentan terkena stres.
Alhasil, generasi strawberry kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang tidak ia sukai. Perubahan-perubahan yang terjadi sekaligus masalah-masalah dalam kehidupan yang harus dihadapi.
Mungkin bagi sebagian orangtua, menjadi strawberry parents merupakan upaya menjaga dan melindungi anak dari segala hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Namun ternyata pola asuh seperti ini akan membuat anak tumbuh dengan mental strawberry.
Memang tidak semuanya buruk. Mengingat generasi strawberry adalah generasi yang memiliki ide-ide kreatif.
Namun anak yang bermental strawberry akan mengalami banyak kesulitan saat berada dalam lingkungan.
Khususnya ketika tanpa peranan orangtua yang menyertainya. Ia akan ketergantungan pada orangtua, sulit mandiri, emosional, tak terima perbedaan, sampai berujung rentan terkena stres.
Nasi sudah menjadi bubur. Yang berlalu biarkan berlalu. Sudah saatnya memulai untuk mencegah anak memiliki mental selembek strawberry. Anak harus tumbuh menjadi pribadi pemberani, berjiwa sosial tinggi, dan bisa mengendalikan dirinya dalam situasi apapun.
Kuncinya adalah dengan memberikan kepercayaan kepada anak. Dengan memberikan anak kepercayaan, keberaniaan akan tumbuh sedikit demi sedikip.
Meski mulanya anak adalah pribadi yang cengeng, tetapi lambat laun ia akan merasa bisa karena orangtuanya sendiri percaya bahwa dirinya adalah anak yang pemberani.
Dengan begitu, anak akan belajar untuk memecahkan masalahnya sendiri. Mulai dari hal-hal sederhana yang bisa terjangkau olehnya. Seperti menemukan mainan di rumah, membereskan mainannya sendiri, sampai tiba saatnya ia berada dalam lingkungan pertemanan seusianya yang tidak menutup kemungkinan terjadi konflik-konflik ringan.
Tanamkan selalu nilai-nilai positif kepada anak. Beri kalimat-kalimat positif yang dapat memotivasi anak untuk menjalankan aktivitasnya. Mengutarakan kalimat penyemangat sembari memberikan sentuhan hangat kepada si kecil.
Berikan batasan-batasan yang dapat diminta anak. Jangan biasakan anak bisa bebas sesuka hati meminta apapun kepada orangtua meski orangtua sanggup untuk memberikan segalanya. Kompromikan dengan si kecil apa saja yang boleh dan apa saja yang tidak boleh.
Begitu pun ketika anak melakukan kesalahan. Menasehatinya bahwa perbuatannya itu tidak benar. Meluruskun yang salah agar tidak terjadi lagi. Jika dirasa sudah melewati batas, tak apa untuk memberikan hukuman yang membuat anak tersadar bahwa perilakunya salah.
Termasuk ketika anak mencapai sesuatu. Beri apresiasi dengan penuh kebanggaan. Apresiasi tidak hanya sekadar soal materi saja. Biasakan memberikan ucapan positif dengan sentuhan hangat yang membuat anak merasa dicintai.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Terlalu Memanjakan Membuat Anak Bermental Strawberry Generation"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.