Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Penutup: Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Adil
Malam itu, saat KM Nggapulu berlayar kembali pada pukul 06.00 WIT, saya membawa pulang banyak refleksi dari pengalaman singkat di Pelabuhan Anging Mammiri.
Di balik gemerlap aktivitas pelabuhan, ada realitas kehidupan para pedagang asongan yang sering terpinggirkan.
Harapan saya sederhana, semoga ke depan, kebijakan di pelabuhan-pelabuhan Indonesia semakin berpihak pada mereka yang bekerja keras demi hidup yang layak.
Karena pada akhirnya, kesejahteraan bangsa tidak hanya diukur dari angka ekonomi, tetapi juga dari bagaimana kita memperlakukan sesama dengan adil dan penuh empati.
Catatan penulis: Tulisan ini adalah refleksi pribadi selama perjalanan di KM Nggapulu.
Apakah kalian memiliki pengalaman serupa dengan para pedagang asongan di pelabuhan? Bagikan cerita kalian di kolom komentar!
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Nasib Pedagang Asongan di Pelabuhan Anging Mammiri Makasar"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.