Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rully Novrianto
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kenapa Ada Siswa Susah Makan Makanan Program MBG?

Kompas.com - 23/01/2025, 12:38 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Apalagi saya lihat cara menyajikan makanannya seperti di kantin penjara, menggunakan tray warna silver. Cobalah buat nasi berbentuk karakter kartun atau tambahkan garnish warna-warni seperti potongan tomat atau wortel.

2. Masukkan Menu Favorit Anak

Kenapa nggak sesekali masukkan menu seperti nasi goreng atau mi, tapi versi yang lebih sehat? Misalnya, nasi goreng dengan sayur dan ayam panggang.

3. Variasi dan Kreativitas

Anak-anak itu cepat bosan. Kalau menunya itu-itu saja, mereka langsung malas. Cobalah buat tema mingguan seperti "Hari Makanan Tradisional" atau "Hari Masakan Jepang." Dengan begini, mereka merasa makanannya spesial.

Mengubah Kebiasaan Butuh Waktu

Saya juga sadar, mengubah kebiasaan makan anak itu tidak bisa instan. Apalagi kalau mereka sudah terlanjur terbiasa dengan makanan cepat saji. Tapi bukan berarti nggak bisa diatasi.

Selain itu, penting juga membangun suasana makan yang menyenangkan. Misalnya, buat waktu makan jadi momen ngobrol santai, bukan ajang memarahi anak karena nggak mau makan. Tekanan justru bikin mereka makin ogah makan.

Rasa dan Gizi Harus Seimbang

Program MBG ini niatnya mulia banget, tapi implementasinya harus lebih fleksibel.

Jangan cuma fokus di angka kalori atau protein, tapi juga pertimbangkan selera lokal dan kebiasaan makan anak-anak. Kalau mereka doyan makanannya, otomatis tujuan gizi tercapai.

Harapan saya, program ini bisa terus berkembang, bukan hanya soal menu, tapi juga edukasi untuk anak dan orang tua. Dengan begitu, makan bergizi nggak lagi dianggap paksaan, tapi jadi kebiasaan yang menyenangkan.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Anak Susah Makan Jadi Tantangan Utama Program MBG"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau