Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ikhsan Madjido
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Mari Kita Coba dan Biasakan Menabung Tanpa Drama

Kompas.com - 30/01/2025, 21:35 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Menabung itu mudah, tetapi yang membuatnya sulit adalah drama-drama tak diduga ketika menjalaninya.

Benar, kan, menabung itu sering kali terasa seperti plot drama: penuh konflik, dilema, dan air mata saat harus bilang "tidak" pada kopi kekinian di caf atau diskon besar-besaran.

Tapi, siapa bilang menabung harus jadi tragedi? Dengan sedikit kreativitas dan strategi, Anda bisa menabung tanpa kehilangan gaya hidup yang bikin hidup lebih hidup. Yuk, kita bahas strateginya dengan gaya yang santai tapi tetap jitu!

1. Tabungan Berasa Hadiah: "Bayar Dulu Dirimu Sendiri"

Bayangkan Anda adalah bintang utama di kehidupan finansial Anda. Nah, sebagai bintang utama, Anda berhak mendapat bayaran dulu sebelum yang lain. Caranya? Begitu gaji mendarat di rekening, langsung sisihkan untuk tabungan sebelum mulai belanja ini-itu.

Anggap saja ini seperti traktiran untuk diri sendiri, tapi yang ditraktir adalah masa depan Anda. Bayangkan diri Anda di masa depan sedang tepuk tangan sambil bilang, "Terima kasih sudah mikirin aku!" Bonusnya, Anda tetap bisa menikmati kopi kekinian tanpa merasa bersalah, karena tabungan sudah aman duluan.

2. Diskon adalah Jalan Ninja

Siapa bilang menabung berarti stop belanja? Salah besar! Anda hanya perlu mengaktifkan radar diskon. Jadi pemburu diskon sejati. Promo makan hemat? Serbu! Cashback dari aplikasi? Klik sekarang juga!

Coba bayangkan: Anda makan sushi fancy dengan harga kaki lima, atau beli sepatu branded yang setengah harga. Hidup Anda tetap berkelas, tapi dompet tetap bahagia. Ingat, diskon itu bukan dosa---itu berkah yang harus dimanfaatkan!

3. Barang itu Fana, Kenangan itu Abadi

Kita sering kepincut beli barang karena merasa "butuh banget" (padahal cuma lapar mata). Nah, daripada beli barang yang bakal nongkrong di sudut kamar, coba investasikan uang Anda untuk pengalaman.

Bayangkan uang untuk tas baru itu dipakai buat liburan seru bareng teman-teman. Atau tiket konser musisi favorit yang bakal jadi cerita legendaris. Barang bisa rusak, tapi kenangan? Itu bakal jadi investasi emosional yang bikin Anda senyum-senyum sendiri di kemudian hari.

4. Jejak Digital yang Terselip di Dompet

Kadang pengeluaran kecil itu seperti semut di dapur---nggak kelihatan, tapi lama-lama menggerogoti persediaan. Langganan aplikasi yang lupa di-cancel? Snack kecil yang ternyata bikin bon akhir bulan menggembung? Nah, saatnya jadi detektif finansial!

Cek semua pengeluaran kecil. Kalau ada yang nggak esensial, bye-bye saja! Misalnya, kalau Anda punya tiga layanan streaming tapi cuma nonton satu, cancel yang lain. Toh, hidup tetap bisa berjalan lancar meski tanpa nonton serial terbaru dari semua platform. Lebih baik saldo tabungan yang "series finale"-nya happy ending, kan?

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau