Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tutut Setyorinie
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Apa Manfaat Air Lindi dari Kompos?

Kompas.com - 31/01/2025, 22:23 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Adakah manfaat lain dari kita mengompos? Apakah sekadar untuk membuat pupuk?

Namun, bukan hanya pupuk padat yang berupa tanah kehitaman saja yang bisa kita hasilkan. Dari mengompos, kita juga bisa mendapatkan air berwarna kecoklatan yang juga bermanfaat bagi tanaman. 

Air ini biasa disebut dengan air lindi, dan juga dikenal sebagai kompos cair atau pupuk organik cair.

Bagaimana cara menghasilkan air lindi?

Air lindi merupakan air rembesan yang dihasilkan dari dekomposisi sampah organik dalam proses mengompos. 

Meski demikian, tidak semua wadah mengompos bisa memproses dan memanen air lindi. Kamu memerlukan wadah yang memiliki saringan untuk memisahkan kompos padat dan air rembesannya (air lindi). 

Ember komposter dan drum komposter adalah contoh wadah mengompos yang bisa menghasilkan air lindi.

Adanya saringan air seperti ini, komposmu juga akan terhindar dari kondisi yang terlalu basah. Sebagai pengingat, kompos yang terlalu basah dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

Pada komposter ember dan drum, biasanya juga sudah disediakan keran untuk memanen air lindi. Jadi kamu tidak perlu repot-repot untuk membongkar seisi kompos, cukup putar keran dan air lindi siap dipanen.

Apa saja manfaat Air Lindi?

Sama seperti produk kompos padat, kompos cair alias air lindi juga memiliki segudang nutrisi. 

Dari penelitian Wulandari (2022) pada Jurnal Universitas Surabaya diketahui bahwa air lindi mengandung beragam unsur hara seperti Nitrogen (0,26%), Fospor (0,14%), dan Kalium (0,3%).

Selain itu, air lindi juga mengandung mikroorganisme yang diturunkan dari proses pengomposan.

Lantas, apa saja manfaat dan kegunaan air lindi?

1. Menjadi pupuk organik untuk tanaman

Unsur hara yang terkandung pada air lindi yakni Nitrogen, Fospor, dan Kalium, merupakan nutrisi utama yang dibutuhkan oleh tanaman.

Nitrogen adalah komponen utama penyusun klorofil yang dibutuhkan saat proses fotosintesis. Sedangkan Fospor dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman, serta Kalium dapat membantu pembentukan selulosa yang menyusun dinding sel tumbuhan. 

Cara menggunakan air lindi sebagai pupuk organik cair juga cukup mudah. 

Pertama, panen air lindi saat kondisinya masih segar, tidak berbau dan berwarna coklat muda. Kamu bisa memanen air lindi setelah 2-3 hari dari proses pengomposan. 

Kedua, encerkan air lindi dengan air biasa. Rasio pengencerannya adalah 1:10 (1 bagian lindi dan 10 bagian air). Jika tanamanmu dirasa sensitif, kamu bisa menggunakan rasio 1:20. Pengenceran ini bertujuan agar unsur hara yang diterima tanaman tidak terlalu pekat.

Ketiga, siramkan pada tanaman di sore atau pagi hari. Sama seperti pemberian pupuk pada umumnya, hindari sinar matahari terik dan gunakan maksimal seminggu sekali.

Dengan menggunakan air lindi, kamu bisa menghemat pembelian pupuk organik untuk tanaman kesayanganmu. 

2. Sebagai bio-aktivator kompos

Bioaktivator alias starter kompos diperlukan untuk mempercepat proses pengomposan. EM4 dan air cucian beras adalah contoh bioaktivator yang banyak dipakai oleh para pengompos, termasuk saya.

Selain kedua cairan tersebut, air lindi juga bisa dimanfaatkan sebagai bio aktivator lho

Hal ini dibuktikan oleh penelitian Chusna (2021) pada Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Andalas bahwa penggunaan air lindi sebagai bioaktivator dapat mempercepat proses pematangan kompos.

Air lindi juga bisa kamu gunakan ketika komposmu terasa kering karena cuaca panas ataupun material hijau yang mengandung sedikit air. 

Penambahkan air berfungsi untuk menjaga kondisi kompos agar tetap lembap dan proses dekomposisi terus berjalan. 

3. Dijual sebagai pupuk organik cair (POC)

Mengetahui segudang manfaat yang terkandung pada air lindi, banyak orang yang akhirnya menjual air lindi sebagai pupuk organik cair (POC).

Di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia, air lindi dijual dalam bentuk botolan. Harganya pun bervariasi, mulai dari 5 ribu hingga 50 ribu rupiah per botol.  

POC air lindi yang dijual di marketplace (Sumber: Tangkapan layar Tokopedia)Kompasiana POC air lindi yang dijual di marketplace (Sumber: Tangkapan layar Tokopedia)
***

Mulai tertarik untuk membuat air lindi? Yuk, sama-sama kita mulai mengompos. 

Selain mengurangi sampah, mengompos akan memberikanmu sejuta manfaat dari mulai pupuk padat, pupuk cair, hingga pundi-pundi rupiah.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Air Lindi dari Kompos, Apa Manfaatnya?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau