Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jujun Junaedi
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Jujun Junaedi adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Cerita Pengurus RT Menghidupkan Ronda Malam

Kompas.com - 17/09/2025, 18:58 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Ronda malam bukan hanya soal menjaga keamanan, tetapi juga membangun kebersamaan? Masihkah ronda malam relevan di tengah kesibukan masyarakat saat ini?

Berbicara tentang sistem keamanan lingkungan (siskamling), pikiran kita sering kembali ke masa lalu. Dulu, baik di desa maupun kota, warga saling bahu-membahu membangun pos ronda dan menyusun jadwal jaga malam.

Namun, seiring waktu, kegiatan ini perlahan tergantikan oleh satpam atau petugas keamanan berbayar.

Di balik pergeseran itu, ada sesuatu yang terasa hilang: kebersamaan dan rasa peduli yang lahir dari interaksi langsung antarwarga.

Saya sendiri pernah merasakan pengalaman menghidupkan kembali siskamling.

Pada awal 2016, saya dipercaya membentuk Rukun Tetangga (RT) baru di Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung. Sejak saat itu, saya terpilih menjadi Ketua RT 07 RW 07 selama dua periode, 2016 hingga 2022.

Menghidupkan Kembali Ronda Malam

Salah satu prioritas utama saat itu adalah mengaktifkan kembali ronda malam. Tujuannya sederhana namun penting: menjaga keamanan lingkungan sekaligus mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Saya percaya, semakin sering warga bertemu, semakin kuat pula rasa peduli yang terbangun di antara mereka.

Langkah pertama yang kami lakukan adalah menyusun jadwal ronda malam. Setiap malam, empat hingga enam warga bertugas secara bergiliran.

Kami juga bergotong royong membangun pos ronda agar petugas jaga memiliki tempat berkumpul dan beristirahat.

Berkat iuran bersama, pos ronda sederhana pun berdiri di lokasi strategis. Fasilitasnya tidak mewah—sekadar air minum, dispenser, termos, kopi, dan teh—tetapi hal-hal kecil ini membuat warga merasa nyaman.

Awalnya, beberapa warga masih canggung. Namun, perlahan suasana berubah. Ronda malam bukan lagi sekadar tugas, tetapi menjadi ajang berbagi cerita dan mempererat ikatan sosial.

Kami jadi lebih tahu kabar masing-masing, saling membantu, hingga membahas persoalan kecil di lingkungan.

Lebih dari Sekadar Keamanan

Ronda malam bukan hanya soal patroli menjaga keamanan, tetapi juga menghadirkan rasa tenang bagi seluruh warga.

Semakin lama, semakin banyak yang antusias bergabung. Mereka tidak lagi merasa terpaksa, malah senang karena bisa bertemu tetangga yang jarang ditemui di siang hari.

Kegiatan ini kemudian dilengkapi dengan acara rutin ngaliwet setiap pekan di sekitar pos ronda. Sambil makan bersama, kami berdiskusi tentang perkembangan lingkungan dan mencari solusi bersama.

Momen sederhana ini membuktikan bahwa siskamling dapat menjadi pemersatu warga, bukan hanya urusan keamanan semata.

Tantangan dan Perkembangan

Selama enam tahun menjadi ketua RT, tentu ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satu yang paling berkesan terjadi saat Pemilu 2019, ketika situasi politik cukup panas dan keamanan lingkungan perlu ditingkatkan.

Ronda malam dilakukan lebih intensif, dengan bimbingan rutin dari pihak kepolisian, khususnya Babinkamtibmas Kelurahan Cisaranten Kulon.

Kerja sama ini sangat membantu, karena memberi arahan dan pengetahuan tentang cara menjaga keamanan yang efektif. Dengan dukungan tersebut, ronda malam terasa lebih terarah dan profesional.

Kini, kegiatan ronda malam di RT 07 masih berjalan. Bedanya, kami dibantu tenaga satpam yang bertugas bergantian bersama warga. Kombinasi ini terasa ideal: kehadiran profesional tetap ada, tetapi kebersamaan warga juga terjaga.

Menjaga Kepedulian Bersama

Menghidupkan kembali siskamling di RT 07 adalah pengalaman berharga. Dari yang awalnya hanya program kerja, kini sudah menjadi bagian dari keseharian warga.

Ronda malam membuktikan bahwa keamanan lingkungan bukan sekadar pagar dan kunci, tetapi tentang kepedulian antarwarga.

Jadi, dengan gotong royong, lingkungan bukan hanya lebih aman, tetapi juga lebih hangat—seperti keluarga besar.

Lantas, sudah siapkah kita menghidupkan kembali ronda malam di lingkungan masing-masing? Bukan hanya demi keamanan, tetapi juga demi menguatkan rasa kebersamaan yang mungkin mulai pudar.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pengalaman Saat Jadi Pengurus RT, Bagaimana Menghidupkan Kembali Ronda Malam?"

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Ironi Pekerja Loyal, Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Ironi Pekerja Loyal, Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Kata Netizen
Cerita Pengurus RT Menghidupkan Ronda Malam
Cerita Pengurus RT Menghidupkan Ronda Malam
Kata Netizen
Kita Belajar untuk Apa dan Siapa?
Kita Belajar untuk Apa dan Siapa?
Kata Netizen
Vaksinasi Rabies pada Hewan Kesayangan, Perlu?
Vaksinasi Rabies pada Hewan Kesayangan, Perlu?
Kata Netizen
Meja Makan Keluarga yang Kini Sunyi
Meja Makan Keluarga yang Kini Sunyi
Kata Netizen
Melihat Kehidupan 24 Jam di Pasar Jati Mulyo
Melihat Kehidupan 24 Jam di Pasar Jati Mulyo
Kata Netizen
Masihkah Menantu PNS Jadi Pekerjaan Idola Mertua?
Masihkah Menantu PNS Jadi Pekerjaan Idola Mertua?
Kata Netizen
Perjalanan Seorang Ibu Tunggal: Tiga Anak, Satu Pelukan
Perjalanan Seorang Ibu Tunggal: Tiga Anak, Satu Pelukan
Kata Netizen
5 Cara Menikmati Macet a la 'Working Mom'
5 Cara Menikmati Macet a la "Working Mom"
Kata Netizen
Kebaikan Kecil yang Saya Temukan di Trans Jogja
Kebaikan Kecil yang Saya Temukan di Trans Jogja
Kata Netizen
Bukan Sekadar Angka Timbangan, Diet Itu tentang Perjalanan
Bukan Sekadar Angka Timbangan, Diet Itu tentang Perjalanan
Kata Netizen
Bagi Pasutri, Perhatikan Ini untuk Tetap Bisa Menafkahi Orangtua
Bagi Pasutri, Perhatikan Ini untuk Tetap Bisa Menafkahi Orangtua
Kata Netizen
Belajar Memanen Hujan lewat Joglangan
Belajar Memanen Hujan lewat Joglangan
Kata Netizen
Hilir ke Hulu Hijaunya Alam Kampung Karuhun, Sumedang Selatan
Hilir ke Hulu Hijaunya Alam Kampung Karuhun, Sumedang Selatan
Kata Netizen
Bagaimana Meyakinkan Keluarga tentang Asuransi?
Bagaimana Meyakinkan Keluarga tentang Asuransi?
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau