Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Cengkeh merupakan salah satu rempah yang pernah menjadi tulang punggung ekonomi di Indonesia.
Ironisnya, cengkeh terus menerus mengalami penurunan produksi dan terancam mengalami kepunahan.
Lantas, faktor apa yang menyebabkan produksi cengkeh mengalami penurunan?
1. Serangan penyakit tanaman
Penyakit layu fusarium dan cendawan Phytophthora merupakan serangan penyakit tanaman yang kerap menyebabkan produksi cengkeh mengalami penurunan signifikan.
2. Perubahan iklim
Tidak hanya penyakit tanaman, pola cuaca yang tidak stabil, suhu yang tinggi, dan curah hujan yang tidak teratur dapat memengaruhi pertumbuhan dan produksi cengkeh, serta dapat meningkatkan risiko serangan penyakit.
3. Pergantian lahan pertanian
Pergantian lahan pertanian dapat memengaruhi penyusutan lahan pertanian cengkeh, yang menyebabkan tidak hanya mengurangi luas lahan, namun juga meningkatkan tekanan pada lahan yang tersisa.
4. Kurangnya inovasi teknologi
Keterbatasan akses teknologi sering menjadi hambatan petani cengkeh dalam mengadopsi teknologi. Padahal, penggunaan teknologi yang efisien dapat meningkatkan produktivitas cengkeh.
5. Harga yang tidak stabil
Harga cengkeh internasional merupakan faktor penting dalam menentukan keuntungan petani. Sebab, harga yang tidak stabil dapat mempengaruhi petani untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam menanam cengkeh.
6. Ketidakpastian regulasi
Regulasi serta perubahan kebijakan pertanian cengkeh, dapat mempengaruhi keberlanjutan usaha cengkeh ini. Terlebih, jika kebijakan tidak konsisten serta kurangnya dukungan dari pemerintah.