Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sebagai seorang instruktur yoga, saya tidak hanya berfokus pada gerakan fisik dan pernapasan, tetapi juga mengeksplorasi konsep-konsep seperti "mindfulness" dan "mindful eating" yang sedang naik daun, terutama di kalangan generasi Z. Keterkaitan erat antara mindfulness dan kesehatan fisik dan mental merupakan area yang menarik untuk dieksplorasi.
Lantas apa itu mindful eating dan apa kaitannya dengan mindfulness serta yoga?
Apa yang sebenarnya dimaksud dengan mindful eating? Secara sederhana, mindful eating merupakan kebiasaan makan dengan penuh kesadaran dan fokus pada makanan yang sedang dinikmati. Jadi tidak terburu-buru, begitu lahap hingga tak memperhatikan sekitar perhatian, atau malah makan sambil terpaku pada layar Netflix.
Sebaliknya, mindful eating mengajarkan kita untuk mengalami setiap gigitan dengan kesadaran penuh, menjauh dari pola makan emosional yang sering kali merupakan respons terhadap stres.
Ketika kita berbicara tentang mindful eating, sering kali kita harus melibatkan pembicaraan tentang kebiasaan emotional eating atau makan emosional. Emotional eating merupakan sebuah coping mechanism alias metode untuk merespons stres atau tekanan hidup dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang tidak terkendali. Mungkin kita pernah mendengar kisah orang yang meredakan stres dengan menjelajahi kuliner atau memesan makanan favorit melalui aplikasi pengiriman makanan.
Mindful eating sendiri merupakan bagian integral dari filosofi kesadaran penuh (mindfulness), yang mengajarkan kita untuk fokus pada sensasi fisik, emosi, dan pikiran kita saat ini. Artinya, mindfulness mengajarkan kita untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan fokus penuh pada aktivitas yang kita lakukan. Jadi, tidak ada multitasking yang justru akan membuat pikiran dan tubuh kita "tercerai berai."
Salah satu kesalahpahaman umum adalah menganggap bahwa mindfulness hanya bisa dipraktikkan di atas meja makan. Namun, studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open menunjukkan bahwa praktik mindfulness dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu individu membuat pilihan makan yang lebih bijak dan mendukung kesehatan jantung.
Penelitian ini melibatkan program mindfulness selama delapan minggu, mencakup meditasi, latihan postur yoga, self-awareness, dan pengaturan emosi. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam tekanan darah pada peserta yang menderita hipertensi.
Berangkat dari pengalaman pribadi sebagai seorang praktisi yoga, saya menyadari bahwa latihan yoga tidak hanya tentang gerakan fisik di atas matras. Asupan makanan juga memainkan peran penting dalam sensasi tubuh saat latihan yoga.
Sebagai contoh, makanan yang berat dan sulit dicerna seperti karbohidrat berlebihan, santan, minyak, dan protein hewani akan membuat tubuh terasa lebih berat dan lemah ketika melakukan yoga. Sebaliknya, makanan nabati yang lebih mudah dicerna dapat meningkatkan pengalaman yoga dengan meminimalkan rasa tidak nyaman.
Jika dilihat dari perspektif kesehatan dan sains, mindful eating memberikan sejumlah manfaat yang signifikan bagi tubuh. Selain menurunkan tekanan darah, praktik ini telah terbukti mengurangi tingkat stres dan membantu mengatasi masalah obesitas tanpa memerlukan diet ketat.
Sebuah studi dari University of California San Francisco menunjukkan bahwa penerapan prinsip mindful eating dan teknik manajemen stres membantu wanita mencapai berat badan ideal tanpa perlu menghitung kalori secara ketat.
Manfaat lain mindful eating bagi tubuh adalah mengurangi risiko diabetes serta penyakit kardiovaskuler, seperti gangguan jantung, stroke, dan lain-lain. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Wiley pada tahun 2016 menunjukkan bahwa individu yang mengikuti program mindfulness mengalami penurunan level gula darah puasa selama 18 bulan latihan mindfulness.
Selain itu, rasio trigliserida terhadap kolesterol HDL juga menurun selama 12 bulan latihan mindfulness. Keduanya adalah indikator penting untuk risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Studi ini membuktikan bahwa mindfulness tidak hanya memengaruhi pikiran, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada kesehatan fisik.
Untuk menerapkan mindful eating dalam kehidupan sehari-hari, teknik-teknik berikut dapat kamu praktikkan.