Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Djulianto Susantio
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Djulianto Susantio adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ini yang Membuat Koleksi Uang Lama Harganya Makin Tinggi

Kompas.com - 22/03/2024, 17:46 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tidak banyak yang tahu, tetapi koleksi uang lama Indonesia makin diminati.

Hal ini dikarenakan banyak negara di dunia sudah makin maju, sehingga baik kolektor dalam dan luar negeri mulai suka berburu uang lama.

Jika dulu kolektor uang mesti jauh-jauh mendatangi pasar loak maupun penjual barang antik, kini di marketplace hingga media sosial sudah banyak penjual uang lama.

Kolektor uang lama itu terbagi menjadi 2 golongan, yakni uang kertas dan uang logam (koin).

Mereka yang gemar mengoleksi uang kertas biasanya karena gambar pada uang kertas menarik.

Namun, semakin besar dan luasnya peminat uang lama, terkadang ada saja penjual yang asal menjual uang lama dengan harga tinggi.

Mereka beranggapan, semakin lama usia uang tersebut maka bisa semakin mahal.

Padahal jika melihat banyak kolektor tinggi atau tidaknya harga uang lama itu tergantung kondisi atau grade. Jika kondisi uang lama masih bagus maka harganya makin tinggi.

Untuk yang ingin jadi kolektor uang lama, ada yang perlu diperhatikan berbagai jenis kondisi, seperti Unc (Uncirculated), XF (Extra Fine), VF (Very Fine), F (Fine), dan P (Poor).

  • F = Fine/cukup bagus dan P = Poor/jelek. Kondisi yang paling diminati kolektor adalah Unc, XF, dan VF.

Ada yang membuat uang lama bisa bernilai tinggi oleh para kolektor, yakni meng-grading.

Alasannya karena dengan di-grading koleksi akan jadi aman dari pengaruh cuaca. Selain itu, setelah grading maka koleksi akan mendapat angka 1 sampai 70.

Angka pada koleksi itu namanya skala Sheldon, karena diciptakan orang AS bernama Sheldon. Makin tinggi angka, maka menunjukkan kondisi koleksi yang semakin bagus.

Jika sedang terjadi lelang uang lama dengan jenis serupa, maka yang membedakan mana uang lama yang lebih mahal adalah uang dengan angka lebih tinggi. Misalnya, koleksi bernilai 64 menunjukkan kondisi yang lebih baik dari koleksi bernilai 55.

Setelah itu, barulah koleksi akan ditanya apakah koleksi tersebut sudah "pakai baju", "pakai jaket", maupun "sekolah"? Baju, jaket, dan sekolah merupakan istilah yang merujuk pada grading.

Nah, bagi para kolektor yang mau meng-grading koleksinya, biaya yang dipatok sekitar Rp. 300.000 untuk koleksi yang tergolong modern, yang mana koleksi pada tahun 1950-an.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Koleksi Uang Pun "Sekolah" ke Mancanegara"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com