Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Veronika Gultom
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Veronika Gultom adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Rabu Abu, Puasa Katolik, dan Penyangkalan Diri

Kompas.com - 06/03/2025, 16:32 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Rabu Abu yang jatuh pada 5 Maret merupakan tanda dimulainya masa prapaskah.

Ada yang menarik dari kotbah pastor yang saya dengar pada misa hari Minggu kemarin. Sebagai pengantar menuju hari Rabu Abu.

Pastor mengingatkan hari puasa wajib yang akan dimulai pada hari Rabu Abu, yang jatuh pada hari ini.

Hari puasa wajib lainnya adalah pada hari Jum'at Agung, yaitu hari dimana umat Katolik memperingati Yesus yang wafat di kayu salib.

Pastor menyampaikan ide untuk membuat kesepakatan dalam keluarga mengenai puasa dan pantang bersama, berdasarkan kesepakatan bersama.

Ide ini cukup menarik, setidaknya buat saya, yang biasanya melaksanakan pantang secara pribadi saja.

Sementara hari puasa, di rumah memang diusahakan tidak memasak makanan dari bahan daging-dagingan, dan makan kenyang satu kali saja.

Menentukan pantang bersama dalam keluarga bisa jadi sesuatu yang dapat membuat tambah kompak, bisa juga menjadi sesuatu yang menantang.

Seberapa kuat seluruh anggota keluarga dapat menahan diri untuk berkomitmen pada pantangan yang sudah disepakati. Dan jika ada yang kelepasan melanggar, apakah yang lain sanggup bertahan dan mengingatkan, atau malah ikut terbawa arus.

Dalam agama Katolik, puasa yang saya mengerti adalah tentang mati raga/penyangkalan diri. Dalam arti meneguhkan hati untuk menolak segala kesenangan diri. 

Walau tidak dalam masa puasa pun, sebenarnya mati raga/menyangkal diri tetap harus diusahakan.

Beberapa contoh praktiknya dalam kehidupan sehari-hari (versi saya) adalah mengalokasikan waktu untuk mengunjungi dan berbincang-bincang dengan orang-orang tua di panti wredha, bermain-main bersama anak-anak yatim piatu di panti asuhan, menjadi relawan, dll.

Daripada menghabiskan waktu hanya untuk kesenangan sendiri saja dengan cara (misalkan) seharian browsing shopping mall.

Berpuasa dan berpantang itu sendiri adalah salah satu bentuk mati raga. Sebagai manusia, Anda boleh makan semaunya, tetapi dengan mau berpuasa, artinya mau berusaha menahan diri dari keinginan manusiawi (daging).

Hal ini merupakan sebuah latihan rohani untuk menahan diri terhadap keinginan daging. Keinginan daging, maksudnya keinginan manusia berdasarkan kebabasan untuk memilih.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kata Netizen
Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Kata Netizen
Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kata Netizen
Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Kata Netizen
Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Kata Netizen
Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Kata Netizen
'Mindful Eating' di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

"Mindful Eating" di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

Kata Netizen
Apakah Nasi yang Menguning Aman untuk Dikonsumsi?

Apakah Nasi yang Menguning Aman untuk Dikonsumsi?

Kata Netizen
Swasembada Pangan dalam Pemerintahan Prabowo

Swasembada Pangan dalam Pemerintahan Prabowo

Kata Netizen
Self Healing dan Ketenangan Batin yang Didapat dari Berpuasa

Self Healing dan Ketenangan Batin yang Didapat dari Berpuasa

Kata Netizen
Resep Takjil Berbahan Kurma, Enak dan Menyegarkan

Resep Takjil Berbahan Kurma, Enak dan Menyegarkan

Kata Netizen
Gara-gara Ditagih Parkir Liar, Jadi Lebih Sering Jalan Kaki

Gara-gara Ditagih Parkir Liar, Jadi Lebih Sering Jalan Kaki

Kata Netizen
'Mindfulness' dan 'Mindset Growth' untuk Ibu Muda Jalani Puasa

"Mindfulness" dan "Mindset Growth" untuk Ibu Muda Jalani Puasa

Kata Netizen
Rabu Abu, Puasa Katolik, dan Penyangkalan Diri

Rabu Abu, Puasa Katolik, dan Penyangkalan Diri

Kata Netizen
Apa yang Sekolah Bisa Siapkan tentang Format Baru Ujian Nasional?

Apa yang Sekolah Bisa Siapkan tentang Format Baru Ujian Nasional?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau