Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Ingat ini baik-baik: jangan biarkan pikiran buruk menguasai hidupmu!
Setiap manusia pasti menghadapi berbagai permasalahan dalam hidup. Tak jarang, masalah datang bertubi-tubi tanpa memberi waktu untuk bernapas lega.
Namun, tahukah Anda bahwa terlalu memikirkan masalah secara berlebihan atau "overthinking" justru bisa memperburuk keadaan? Bahkan, sugesti negatif yang terus menerus ada dalam pikiran dapat berubah menjadi kenyataan.
Lalu, apa sebenarnya overthinking? Apa penyebabnya? Bagaimana gejala serta dampaknya terhadap kesehatan mental? Dan yang paling penting, bagaimana cara mengatasinya agar kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan bijaksana?
Mengenal Overthinking dan Penyebabnya
Overthinking adalah kondisi di mana seseorang terlalu banyak berpikir, menganalisis, dan mengkhawatirkan sesuatu secara berlebihan, bahkan terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi.
Pikiran terus berputar, memikirkan kemungkinan buruk, mencari kesalahan, atau bahkan menyesali kejadian di masa lalu.
Carl Jung, seorang Psikolog dan Pendiri Psikologi Analitik mengatakan bahwa:
"Overthinking is a form of self-torture. The more you analyze, the less you understand." (Berpikir berlebihan adalah bentuk penyiksaan diri. Semakin banyak Anda menganalisis, semakin sedikit yang Anda pahami.)
Alih-alih menemukan solusi, overthinking justru membuat seseorang semakin terjebak dalam lingkaran kecemasan yang tidak berujung.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami overthinking antara lain:
- Trauma masa lalu. Pengalaman buruk di masa lalu dapat membuat seseorang terus berpikir dan khawatir hal serupa akan terjadi lagi.
- Perfeksionisme. Terlalu menginginkan kesempurnaan membuat seseorang selalu khawatir akan kegagalan.
- Takut gagal atau ditolak. Ketakutan ini membuat seseorang terus berpikir apakah yang mereka lakukan sudah cukup baik.
- Kurangnya rasa percaya diri. Seseorang yang tidak percaya diri cenderung memikirkan penilaian orang lain terhadap dirinya.