Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Startup Game Over (?)"
Unicorn biasanya dideskripsikan sebagai seekor kuda dengan tanduk lancip tepat di kepalanya.
Sering kali unicorn muncul dalam berbagai cerita dongeng atau fantasi, karena unicorn dikenal sebagai makhluk mitologi.
Tetapi beberapa tahun belakangan ini, istilah unicorn semakin populer. Lantas, apa itu unicorn?
Dalam dunia bisnis, unicorn adalah istilah yang disematkan pada startup atau perusahaan rintisan yang nilai valuasinya mencapai US$ 1 juta. Sehingga terkadang unicorn lekat dengan perkembangan dinamika perusahaan rintisan.
Banyak perusahaan rintisan muncul saat digitalisasi sedang mengalami tren. Karena sedang menjadi tren, perusahaan rintisan kian bermunculan dan kemudian mencoba peruntungan di dunia bisnis dengan memperkenalkan aplikasi serta berbagai fiturnya pada masyarakat.
Dalam waktu sekejap, perusahaan rintisan menyedot perhatian publik dan juga para investor untuk menyuntikan dananya agar segera bisa menghasilkan keuntungan.
Namun kenyataannya, di balik kesuksesan startup unicorn, ada beberapa yang harus meninggalkan cerita karena gulung tikar. Lantas, faktor apa saja yang menyebabkan startup bangkrut?
Manajemen keuangan buruk
Kampanye bakar uang agar nama aplikasinya menjadi terkenal mungkin ampuh di awal, namun bagaimana jika hal tersebut dilakukan terus-menerus?
Berapa pun banyaknya modal diraih akan habis jika perusahaan rintisan tidak berorientasi kepada keuntungan.
Arus kas akan minus karena perusahaan terus mengeluarkan uang tanpa diimbangi pemasukan dari transaksi.
Jika hanya mengandalkan modal investor, usia perusahaan tidak akan berlangsung lama, tidak heran arus kas laksana aliran darah yang menghidupi perusahaan.
Sumber daya manusia yang tidak tepat
Perusahaan rintisan terkadang diinisiasi oleh beberapa pihak lantas sepakat bergabung menjalankan perusahaan.