Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Film horor era kiwari umumnya menampilkan hantu sebagai sosok yang bertugas untuk menakuti manusia sebagai tokoh utama dalam film. Maka kemudian akan selalu terjadi “pertarungan” antara hantu dengan manusia.
Akan tetapi konsep tersebut tak ditemui di film-film horor yang dibintangi Suzzanna. Tak hanya berperan sebagai hantu, ia juga memerankan tokoh manusia yang sama-sama menjadi tokoh utama di sebuah film horor.
Hal ini terlihat ketika ia bermain dalam film Sundel Bolong (1981). Di sana ia berperan sebagai Alisa, seorang gadis cantik yang terpaksa bunuh diri akibat diperkosa oleh seseorang.
Arwah Alisa yang penasaran kemudian bergentayangan dalam wujud hantu sundel bolong dan bermaksud membalaskan dendamnya kepada sosok yang memerkosanya.
Selain menjadi sundel bolong, ia juga bisa mewujud sebagai manusia bernama Shinta untuk memudahkannya mendekati sosok yang ingin dibunuhnya.
Ketiga karakter tersebut (Alisa, Shinta, sundel bolong) diperankan oleh Suzzanna seorang diri dengan sangat apik.
Di filmnya yang lain seperti Nyi Blorong (1982), Suzzanna berperan sebagai sosok Nyi Blorong yang merupakan anak dari Nyi Roro Kidul. Nyi Blorong sendiri diketahui sebagai sosok mitologi penguasa laut Selatan Jawa yang digambarkan bertubuh setengah manusia setengah ular.
Tentunya untuk memerankan karakter Nyi Blorong bukan lah hal yang mudah. Akan tetapi, Suzzanna memang dikenal sebagai aktor yang selalu totalitas dalam setiap peran yang dilakoninya.
Bahkan kabarnya, properti yang dikenakan Suzzanna di kepala ketika memerankan Nyi Blorong adalah ular asli. Maka tak heran jika banyak penonton yang berhasil dibuat ngeri hanya dengan melihat ekspresi muka Suzzanna dengan ular di kepalanya.
Sosok Suzzanna yang lekat dengan karakter Nyi Blorong tersebut berlanjut dalam film-film lainnya, seperti Perkawinan Nyi Blorong (1983), Bangunnya Nyi Roro Kidul (1985), dan Petualangan Cinta Nyi Blorong (1986).
Berangkat dari banyaknya peran yang menantang di film horor itulah Suzzanna akhirnya dijuluki sebagai sang Ratu Horor Indonesia. Buat saya, hingga saat ini belum ada aktor Indonesia yang pantas untuk menggantikan Suzzanna sebagai ratu horor.
Jika dilihat dari jumlah film horor yang pernah dimainkan, mungkin nama-nama seperti Dewi Perssik, Prilly Latuconsina, Luna Maya atau Shandy Aulia lebih banyak dijumpai.
Akan tetapi, jika tolok ukurnya adalah kesan seram dan aura kuat yang dipancarkan melalui satu karakter dalam film, tentunya nama-nama tadi belumlah sejajar dengan Suzzanna.
Berbagai peran yang dilakoni Suzzanna dengan totalitas berhasil mengantarkan namanya ke puncak popularitasnya di dunia film.
Nama Suzzanna juga pernah mengisi daftar nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik pada ajang penghargaan film tertinggi tanah air, Festival Film Indonesia (FFI) sebanyak dua kali.