Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Kali pertama nama Suzzanna masuk sebagai nominasi dalam ajang FFI adalah pada tahun 1979 lewat film Pulau Cinta.
Meskipun pada akhirnya yang berhasil menerima penghargaan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 1979 adalah Christine Hakim berkat perannya di film Pengemis dan Tukang Becak, namun bisa bersaing dengan aktor sekelas Christine Hakim, Yenny Rachman, dan Tutie Kirana rasanya sudah merupakan prestasi tersendiri bagi Suzzanna.
Beberapa tahun setelahnya, nama Suzzanna kembali masuk nominasi yang sama pada ajang FFI 1982 berkat aktingnya dalam film Ratu Ilmu Hitam.
Akan tetapi sangat disayangkan pada tahun tersebut Yenny Rachman lah yang dinobatkan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik berkat aktingnya dalam film Gadis Marathon.
Sepanjang karier Suzzanna di dunia film, ia kerap kali dipasangkan dengan berbagai aktor pria tampan yang tentunya juga memiliki kualitas akting mumpuni.
Sebut saja seperti aktor tampan Dicky Suprapto yang merupakan suami pertama Suzzanna. Beberapa film yang dibintangi Suzzanna dengan Dicky Suprapto adalah Napsu Gila (1973), Bumi Makin Panas (1973), dan Tante Girang (1974).
Selain Dicky Suprapto, Suzzanna juga kerap kali beradu akting dengan bintang muda Clift Sangra.
Momen pertama Suzzannya beradu peran dengan Clift terjadi di film Sangkuriang (1982). Akting keduanya begitu menawan, bahkan hingga mengantarkan keduanya ke jenjang pernikahan setelah sebelumnya Suzzanna berpisah dengan Dicky Suprapto.
Saat menikah dengan Suzzanna, usia Clift Sangra baru menginjak 18 tahun, sementara Suzzannya waktu itu sudah berusia 41 tahun.
Aktor tampan lainnya yang juga pernah beradu peran dengan Suzzanna adalah Barry Prima. Barry Prima memang dikenal sebagai salah satu aktor laga yang sangat sukses pada masanya.
Beberapa film yang menampilkan Suzzanna dan Barry Prima adalah Sundel Bolong (1981), Nyi Ageng Ratu Pemikat (1983), dan Ratu Sakti Calon Arang (1985).
Suzzanna sempat memutuskan untuk tak lagi aktif bermain film sejak tahun 1992. Akan tetapi di tahun 2003 Suzzanna kembali ke dunia akting lewat judul sinetron Selma dan Ular Siluman.
Lalu pada tahun 2008, ia berhasil merampungkan film Hantu Ambulance yang juga merupakan film terakhir yang dibintanginya sebelum ia menghembuskan napas terakhir di tahun yang sama.
Di film terakhirnya tersebut yang disutradarai oleh Koya Pagayo, Suzzanna berkesempatan beradu akting dengan aktor muda Dimas Andrean dan Ratna Galih.
Begitulah kisah perjalanan karier Suzzanna sebagai Ratu Film Horor Indonesia. Kiprahnya di dunia film nasional sudah cukup banyak menginspirasi para seniman lain dan sekaligus memberi warna baru bagi masyarakat penikmat film.
Maka tak berlebihan bila hingga kapan pun, film-film Suzzanna akan tetap jadi kenangan manis bagi para pencintanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.