Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Djulianto Susantio
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Djulianto Susantio adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Candi Brahu, Peninggalan Majapahit yang Selamat dari Pencurian

Kompas.com - 28/11/2022, 19:43 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Setelah mengetahui beberapa detail tadi, lantas akan timbul pertanyaan: bagaimana sifat keagamaan Candi Brahu, apakah Hindu atau Buddha?

Untuk mengetahui ini dibutuhkan kejelian para arkeolog. Di bagian candi diketahui terdapat sisa bentuk stupa sehingga arkeolog memperoleh informasi bahwa Candi Brahu berlatarkan Buddha.

Selain ditemukan prasasti dan sisa bentuk stupa, di sekitar kompleks Candi Brahu juga pernah ditemukan benda-benda kuno lain, seperti alat upacara dari logam, perhiasan dan benda-benda lain dari emas, Selain itu juga terdapat arca-arca logam yang kesemuanya menunjukkan ciri-ciri Buddha.

Berangkat dari penemuan itu, patut diduga di sekitar Candi Brahu juga terdapat beberapa candi kecil. Namun sayang, yang tersisa hanya fondasinya jadi tak bisa terselamatkan.

Dulu pernah ada Candi Muteran, Candi Gedung, Candi Tengah, dan Candi Gentong. Kemungkinan tak bisa diselamatkannya keempat candi ini diakibatkan oleh penduduk sekitar.

Pasalnya, karena ketidaktahuan penduduk sekitar, mereka sering membuat semen merah dari bata-bata kuno yang diperoleh dari candi-candi tersebut.

Aktivitas ini atau bisa disebut pencurian bata kuno, sering terjadi di Trowulan sejak 1960-an. Beruntung, Candi Brahu selamat dari upaya negatif masyarakat.

Memang sangat disayangkan karena banyak sekali informasi masa lalu yang hilang dari bumi Majapahit ini.

Tentu kita hanya bisa menyesali perbuatan masyarakat terdahulu dan masyarakat masa sekarang yang tidak peduli kepurbakalaan sebagai data sejarah.

Sumber:

Candi Brahu dalam https://candi.perpusnas.go.id
Candi Brahu dalam Candi Indonesia Seri Jawa halaman 340-341.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com