Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eko Nurhuda
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Eko Nurhuda adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Alasan Mengapa Ratu Tisha adalah Sosok Potensial untuk Ada di PSSI

Kompas.com - 18/01/2023, 14:18 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Keputusan Erick Thohir mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI 2023-2027 disambut hangat banyak pihak. Demikian pula saat Ratu Tisha Destria ikut meramaikan bursa pemilihan ini.

Namun yang disayangkan mengapa Ratu Tisha yang notabene pernah menjabat sebagai Sekjen PSSI ini hanya maju sebagai calon wakil ketua umum?

Bagi saya pribadi jika dibandingkan dengan Erick Thohir, Ratu Tisha masih lebih unggul jika dilihat dari kiprah dan perannya di jagat sepak bola. Apalagi jika pembanding lainnya adalah La Nyalla Mahmud Matalitti.

Erick Thohir sudah banyak pengalaman di dunia olahraga baik nasional maupun internasional. Di level nasional, ia adalah pemilik klub basket Satria Muda dan pernah memimpin Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2004-2006.

Di level internasional, Erick memiliki saham klub NBA Philadelphia 76ers, Erick juga memiliki saham mayoritas dari klub sepak bola MLS DC United. Selain itu pada tahun 2013, ia pernah membeli Inter Milan dan menjadi presiden salah satu klub Serie A itu.

Selain itu masih banyak lagi kiprahnya di dunia olahraga, sampai-sampai seandainya diceritakan pasti akan menghasilkan banyak paragraf.

Maka tak heran jika berkat kiprahnya di dunia olahraga baik level dunia, terutama basket, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengangkatnya sebagai anggota sejak 2019.

Sebagai salah satu anggota IOC, Erick Thohir bertugas mewakili dan mempromosikan kegiatan-kegiatan olahraga yang terkait dengan IOC di negara asalnya.

Dengan melihat segudang kiprah Erick Thohir di duina olahraga, khususnya basket maka bisa saya katakan jika dibandingkan dengan La Nyalla, nama Erick sudah pasti jauh lebih unggul.

Menteri BUMN, Erick Thohir, tiba di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (15/1/2023), untuk mendaftar sebagai calon ketua umum PSSI. Artikel ini berisi Jadwal dan Tahapan Pemilihan Ketua Umum PSSI 2023-2027.KOMPAS.com/Ahmad Zilky Menteri BUMN, Erick Thohir, tiba di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (15/1/2023), untuk mendaftar sebagai calon ketua umum PSSI. Artikel ini berisi Jadwal dan Tahapan Pemilihan Ketua Umum PSSI 2023-2027.
Memori KPSI

Meski nama La Nyalla memang memiliki track record panjang di dunia sepak bola, bahkan ia juga pernah menjadi Ketum PSSI (2015-2016), namun hal itu tak akan pernah bisa membuat saya lupa tentang apa yang pernah dilakukannya pada sepak bola Indonesia.

Kira-kira 10 tahun lalu, La Nyalla menggagas terbentuknya Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang, diakui atau tidak, membelah dua sepak bola Indonesia saat PSSI dipimpin Prof. Djohar Arifin Husin.

Akibatnya aksi tersebut jelas membawa efek negatif pada performa Tim Nasional Indonesia.

Pada 2012 lalu, Timnas Indonesia kena akibatnya ketika kalah 0-10 dari Bahrain. Pasalnya, Timnas Indonesia saat itu mayoritas diisi oleh pemain-pemain minim pengalaman.

Sebabnya, La Nyalla yang mengepalai KPSI waktu itu melarang klub-klub Liga Super Indonesia (LSI) dalam naungannya untuk melepas pemain ke Timnas.

Alhasil, saat itu PSSI hanya bisa memanggil pemain-pemain yang berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI). Para pemain yang jumlah cap-nya masih sedikit, bahkan ada yang belum pernah sama sekali membela Timnas.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Melihat Sisi Lain MBG dari Sudut Keamanan Pangan
Melihat Sisi Lain MBG dari Sudut Keamanan Pangan
Kata Netizen
Daripada Dikirim ke Barak, Lebih Baik Rehabilitasi Sosial
Daripada Dikirim ke Barak, Lebih Baik Rehabilitasi Sosial
Kata Netizen
Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum
Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum
Kata Netizen
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...
Kata Netizen
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi
Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana
Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban
Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?
Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?
Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?
"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?
Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan
Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca
Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata
Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?
Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau