Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Last but not least, Ratu Tisha juga menghidupkan kembali sepak bola wanita yang sudah lama sekali mati suri dengan menggelar Liga 1 Putri sejak 2019.
Dalam kurun waktu yang tak begitu lama saat menjabat Sekjen PSSI, Ratu Tisha berhasil memperlihatkan hasil kerjanya dengan banyaknya program visioner yang ditelurkannya.
Melihat kiprahnya ini, tidak heran kalau AFF dan bahkan AFC memberikan tempat pada Ratu Tisha untuk duduk sebagai pengurus. Pendek kata, kemampuan Ratu Tisha diakui di tingkat regional dan konfederasi.
Dengan begitu, bisa dibayangkan akan semaju apa sepak bola Indonesia seandainya sosok Ratu Tisha menjadi pemimpin utama PSSI pada 2023-2027 nanti.
Namun memang sangat disayangkan bahwa justru calon paling potensial ini hanya mendaftarkan diri sebagai calon Waketum PSSI.
Meski begitu, saya menaruh harapan besar akan adanya perubahan besar di sepak bola Indonesia dengan hadirnya sosok Ratu Tisha di dalam tubuh PSSI.
“Hati saya, kalau dibelah, isinya hanya sepak bola.” -Ratu Tisha.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengapa Ratu Tisha Hanya Maju sebagai Cawaketum PSSI?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.