Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eko Nurhuda
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Eko Nurhuda adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Alasan Mengapa Ratu Tisha adalah Sosok Potensial untuk Ada di PSSI

Kompas.com - 18/01/2023, 14:18 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Di Piala AFF 2012, skuad Indonesia hanya diperkuat empat pemain dalam tim asuan Nilmaizar kala itu yang memiliki banyak pengalaman main di Timnas, seperti Bambang Pamungkas (33), Elie Aiboy (46), Oktovianus Maniani (19) dan Irfan Bachdim (18).

Ketputusan Bepe untuk membela Timnas waktu itu memang sempat jadi sorotan. Pasalnya, ketika itu Bepe tergabung dalam klub yang bermain di LSI.

Namun, Bepe memutuskan untuk keluar dari klub tersebut dengan alasan sudah tak memiliki kesamaan prinsip.

KPSI boleh saja menyebut diri sebagai penyelamat sepak bola Indonesia. Namun, dengan cara yang mereka lakukan seperti melarang pemain LSI gabung Timnas, justru mereka telah menggembosi kekuatan sepak bola Indonesia sendiri.

Ratu Tisha, Sosok Paling Potensial

Bagi saya pribadi, dari tiga kandidat Ketum dan Waketum PSSI, Erick Thohir, La Nyalla, dan Ratu Tisha, sosok Ratu Tisha lah yang paling potensial membawa perubahan signifikan bagi dunia sepak bola Indonesia.

Tentu, penilaian saya ini bisa jadi salah.

Namun, izinkan saya menjelaskan alasan saya ini. Di saat Ratu Tisha menjabat sebagai Sekjen PSSI dua tahun lalu, beberapa gebrakan yang ia lakukan layak diacungi jempol.

Pertama, Ratu Tisha lah yang membuat Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan bersedia melatih timnas Indonesia.

Memang, STY belum bisa memberi gelar dan piala bagi timnas Indonesia. Akan tetapi, perkembangan Timnas Indonesia begitu jelas terlihat. Peringkat FIFA Indonesia naik pesat ke angka 152 dari 173 sebelum dilatih STY.

Kedua, Ratu Tisha juga paham betul dari mana harus memulai membenahi sepak bola Indonesia. Pada masanya, pembenahan sumber daya manusia menjadi program prioritas.

Pada tahun 2017 ia pernah mengadakan Pelatihan Wasit Premiere Skills. Program juga meliputi workshop wasit satu tahun setelahnya.

Dari sini bisa terlihat bahwa Ratu Tisha paham betul bahwa kualitas suatu kompetisi sepak bola ditentukan oleh kemampuan wasit selaku pengadil di lapangan.

Tak hanya wasit, kualitas pelatih juga tak luput dari perhatian perempuan yang lahir pada 30 Desember 1985 ini. Di tahun 2020, pernah ada kursus lisensi pelatih AFC Pro yang digelar bersamaan dengan kursus Lisensi B PSSI. Pesertanya berjumlah total 120-an orang.

Para pemain juga ikut dibina. sejak tahun 2018 dimulai kompetisi Elite Pro Academy (EPA). Dalam kompetisi itu terdapat 3 level usia, U16, U18, dan U20.

Belum lagi inovasinya bersama LabBola yang membawa permainan sepak bola tanah air lebih maju dan saintifik dengan memanfaatkan analisis data.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com