Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru akan menggunakan strategi pebelajaran yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan siswa.
Contohnya, ketika guru mengatur aktivitas sesuai minat siswa, memberi tugas sesuai kemampuan siswa, dan memberi bantuan tambahan bagi siswa yang membutuhkan.
Dalam hal ini ChatGPT dapat membantu menyediakan bahan belajar yang bervariasi dan bisa disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa.
Biasanya di dalam pembelajaran berdiferensiasi, siswa mungkin akan menemukan permasalahan unik yang membutuhkan solusi yang kreatif dan individual.
Jika siswa mengalami kesulitan seperti ini, ia bisa memanfaatkan ChatGPT untuk membantu menemukan alternatif solusi yang lebih mudah mereka pahami.
Keuntungan lain dari munculnya ChatGPT adalah ia bisa membantu siswa ketika sedang belajar memahami materi di rumah tanpa guru. ChatGPT bisa digunakan oleh siswa sebagai alat bantu untuk mencari informasi dan penjelasan atas segala topik yang sulit dipahami.
Jadi, dalam pembelajaran berdiferensiasi dukungan ChatGPT akan terlihat ketika ia bisa memberi solusi dan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Manfaat lain yang dapat dirasakan di bidang pendidikan dengan kehadiran ChatGPT adalah bisa mendukung penilaian diagnostik pada Kurikulum Merdeka.
Dalam penerapannya ChatGPT dapat menyediakan informasi atau pertanyaan diagnostik yang dapat membantu guru dalam mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran.
Berbagai contoh pertanyaan diagnostik bisa diperoleh guru lewat bantuan ChatGPT. Pertanyaan diagnostik ini tentu disesuaikan dengan topik yang sedang diajarkan.
Selain contoh pertanyaan, tentunya ChatGPT juga bisa untuk diminta mencarikan contoh berbagai jawaban dari pertanyaan diagnostik tadi.
Dengan begitu, guru bisa mendapat banyak referensi dari ChatGPT yang kemudian akan dikembangkan secara mandiri untuk kemudian diberikan kepada siswa untuk dalam rangka Asesmen Diagnostik.
Oleh karenanya, dengan adanya bantuan ChatGPT dalam proses asesmen diagnostik ini, penilaian serta hasil evaluasi guru terhadap jawaban siswanya akan lebih baik dan objektif.
ChatGPT juga dapat memberikan umpan balik yang berguna untuk guru dan peserta didik terkait dengan hasil penilaian diagnostik yang dilakukan. Umpan balik ini dapat membantu guru dalam mengevaluasi efektivitas pembelajaran dan memperbaiki strategi mengajar yang telah dilakukan.
Konsep paradigma Kurikulum Merdeka sangat bisa diintegrasikan dengan kehadiran kecerdasan buatan dalam bentuk ChatGPT.
Untuk bisa mengintegrasikan ChatGPT dengan pradigma Kurikulum Merdeka, bisa dilakukan dengan cara berikut.