Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufik Uieks
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Taufik Uieks adalah seorang yang berprofesi sebagai Dosen. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Menyoal Polemik Impor KRL Bekas Jepang Vs KRL Baru Buatan INKA

Kompas.com - 01/04/2023, 16:42 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Selain itu, yang perlu ditingkatkan dari KRL adalah passenger information display yang biasa ditemukan di MRT, sehingga penumpang tahu stasiun berikutnya dan pintu bagian mana yang akan dibuka.

Fasilitas ini sudah ada di kebanyakan metro, MRT, maupun subway baik di Hong Kong, Seoul, ataupun di Tokyo dan kota-kota besar di lainnya di Jepang.

Dengan hanya melihat passenger information display di atas pintu, pengunjung bisa melihat posisi kereta lengkap dengan stasiun yang akan dilewati. Sehingga tanpa bertanya dan mendengarkan, penumpang sudah tahu kalau akan turun.

Adanya pengumuman tersebut tentu menjadi lebih lengkap terutama untuk penumpang yang mungkin tidak bisa melihat atau membaca.

Kalau memang terpaksa masih harus mengimpor kereta bekas dari Jepang, ada baiknya sistem yang bagus di negeri asalnya kita terapkan juga di Jakarta atau kota lain yang ada fasilitas KRL.

Misalnya saja kalau kita naik Yamanote Line di Tokyo yang merupakan salah satu jalur paling penting untuk angkutan umum di Tokyo karena Jalurnya yang melingkar.

Di dalam gerbong, ada passenger information display di atas pintu yang menunjukan peta melingkar dengan seluruh nama stasiun. Ada 30 stasiun di jalur melingkar ini dan mencakup stasiun-stasiun besar dan penting di kota tokyo seperti stasiun Tokyo, Shinjuku, Yoyogi, Shibuya, Harajuku, Shinagawa, Hamamatsucho, Ueno dan Ikebukuro.

Dari stasiun-stasiun tersebut, penggunana kereta bisa naik Shinkansen, bus, atau monorail ke berbagai tujuan yang ada di Jepang.

Menariknya bukan hanya nama stasiun yang digambarkan, posisi kereta dan arah jalannya kereta juga jelas tergambar.

Lebih asyiknya lagi jika dilengkpai dengan estimasi waktu yang akan ditempuh kereta di setiap stasiun. Sehingga kalau kebetulan ada di stasiun Ikebukuro dan akan turun atau transit di Shinjuku, pengguna akan tahu berapa menit lagi kereta akan sampai.

Tentunya tidak terlalu sulit bagi PT KAI untuk menambahkan passenger information display di atas pintu kereta.

Selama ini sebagian kereta sudah dilengkapi dengan informasi yang sayangnya hanya menginfokan stasiun akhir tujuan perjalanan.

Selain itu, penumpang juga mendambakan kereta yang lebih nyaman dengan frekuensi yang lebih banyak, terutama pada jam sibuk.

Kota sepadat Jakarta tentunya perlu angkutan masal yang keberangkatannya di bawah 5 menit sekali pada jam sibuk, atau bahkan kalau bisa 2 atau 3 menit sekali. Tentunya ini memerlukan lebih banyak investasi baik di gerbong, sistem maupun infrastruktur lainnya.

Satu hal lagi yang sebenarnya diimpikan oleh pengguna KRL, yaitu perluasan jaringan KRL sehingga mencakup lebih banyak kawasan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau