Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Seandainya ada jalur melingkar di Jabodetabek sehingga kalau dari Serpong mau ke Tanggerang yang jaraknya sangat dekat, maka tidak perlu transit di Tanah Abang lalu Duri dan kembali ke Tanggerang.
Tentu saja peningkatan frekuensi ini berkaitan dengan jalur rel yang sebagian masih bersimpangan dengan jalan raya dan juga masih adanya jalur yang dipakai bersama untuk kereta jarak jauh dan kereta bandara.
Jika KRL mempunyai lebih banyak jalur dan rel yang hanya dipakai sendiri, tentunya layanan akan bisa ditingkatkan. Tentunya perlu dana banyak dan ini yang harus lebih diutamakan dibandingkan dengan membangun jalan tol dalam kota, misalnya.
Jadi buat pengguna jasa KRL, untuk saat ini memang tidak penting gerbong itu buatan mana, walau tentunya lebih suka jika buatan dalam negeri. Tetapi yang lebih penting adalah hal-hal yang telah dengan gamblang diuraikan di atas. Kalau tidak bisa yang susah-susah, maka yang mudah dulu bisa dipenuhi.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tidak Penting Kereta INKA atau Bekas, yang Penting Bisa Tiru yang Baik"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.