Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Diannita Harahap
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Diannita Harahap adalah seorang yang berprofesi sebagai Dosen. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Solusi Kendalikan Pestisida Menggunakan Biosurfaktan

Kompas.com - 18/04/2023, 11:22 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Terdapat berbagai tantangan bagi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di tengah gerusan industrialisasi obat Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Salah satunya soal peralihan gaya hidup dengan konsumsi sayur dan buah-buahan organik yang tidak sepenuhnya telah terlaksana dengan baik.

Kendalanya adalah produk organik di supermarket yang cenderung lebih mahal dibanding apa saja yang dijual di pasar tradisional.

Hulu pun mengalami hal serupa. Petani masih sangat aktif menggunakan pestisida sintetis. Padahal telah banyak kampanye soal penggunaa biopestisida untuk OPT namun pada kenyataannya pestisida sintetis masih menjadi primadona di kalangan petani.

Sebuah penilitian menyebutkan bahwa hanya 20% pestisida yang mengalir mencemari lingkungan melalui aktivitas pertanian.

Sementara 80% sisanya berperan pada penghambatan pertumbuhan OPT dan sebagian lagi menjadi residu pada produk pangan.

Salah satu bahan aktif insektisida yang beredar sebagai solusi kimia bagi tanaman yang terserang serangga adalah karbosulfan.

Senyawa tersebut termasuk dalam golongan Karbamat, salah satu jenis pestisida yang sukar terurai di lingkungan. Karbosulfan adalah senyawa dengan struktur hidrokarbon aromatik.

Banyak upaya penanganan yang telah dilakukan untuk menetralkan residu senyawa ini pada produk pangan. Salah satunya secara biologi dengan agen biosurfaktan.

Apa Itu Biosurfaktan?

Biosurfaktan merupakan senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup seperti mikroba. Secara harfiah biosurfaktan terdiri dari dua kata, bio yang berarti hidup dan surfaktan berarti surface active agent atau agen aktif permukaan.

Senyawa biosurfaktan ini berfungsi untuk mengurai senyawa hidrokarbon aromatik pada pestisida. Jika biosurfaktan diletakkan dalam air maka dapat menurunkan tegangan permukaan air.

Sehingga bahan terlarut seperti karbosulfan dapat melekat dan diikat secara kimia melalui rantai hidrokarbonnya.

Biasanya, elemen surfaktan ini sering kita temukan pada produk sabun. Jadi, surfaktan bekerja untuk mengikat kotoran (berupa minyak/lemak) yang menempel ketika dicuci di dalam air. Surfaktan dapat diproduksi oleh buah lerak (Sapindus rarak).

Seperti dijelaskan sebelumnya, biosurfaktan juga dihasilkan oleh mikroba. Biosurfaktan dikeluarkan (ekskresi) dari sel mikroba sebagai produk hasil metabolisme. Senyawa ini mampu menyatukan bahan dengan polaritas berbeda, seperti air dan senyawa hidrokarbon ataupun air dan minyak.

Sebetulnya biosurfaktan telah dipabrikasi pada skala industri besar, namun tantangannya tentu saja ketersediaan bahan baku. Sudah pasti informasi mengenai agen mikroba yang berpotensi menghasilkan surfaktan sangat penting untuk dieksplorasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com