Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ayu Diahastuti
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Peringati Hari Tari Sedunia, Kota Solo Semarakkan lewat Solo Menari

Kompas.com - 11/05/2023, 13:54 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Hari Tari Sedunia diperingati setiap tanggal 29 April. Peringatan ini merupakan bentuk dedikasi untuk menghormati seni tari di seluruh dunia.

Selain bentuk penghormatan terhadap seni tari dari seluruh dunia, Hari Tari Sedunia juga diperingati untuk menghormati Jean-Georges Noverre, seorang pencipta tarian balet modern.

Perlu diketahui, seni tari bukan hanya sebuah hasil kreasi, sebagaimana cabang kesenian lain, seni tari telah lekat di hati masyarakat untuk memberikan keuntungan bagi bersatunya kelompok sosial. Kesenian hadir sebagai intersubjective reality yang mendatangkan kebermanfaatan bagi bertahannya sebuah kelompok sosial.

Sadari lagi dan lagi akan kebermanfaatan kesenian, khususnya seni tari dalam bermacam komponen pembentuknya seperti misalnya gerak dan musik, telah mengusik para mpu penggiat seni tari mengangkatnya dalam suguhan-suguhan epik.

Rasa-rasanya tidak asing bagi kita yang sejak beribu tahun lalu memang telah terbiasa dengan senandung filosofis yang telah menjelma dalam liturgi spiritualitas pembungkus kebudayaan.

Sekian ribu tahun, sekitar 10.000-12.000 tahun yang lalu, simbol-simbol mulai diangkat sebagai salah satu alat pemersatu kelompok. Kesenian muncul memegang kemudi sebagai simbolik dari abstraksi spiritualitas kelompok.

Solo Menari Menampilkan Berbagai Pertunjukan Tari

Tahun ini, Hari Tari Sedunia jatuh pada Sabtu (29/4/2023), Solo sebagai kota budaya tidak ingin melewatkan begitu saja event warisan yang diadakan sebagai agenda tahunan. 

Kota yang beslogan “The Spirit of Java” ini ternyata mengundang inspirasi ribuan seniman dan seniwati dari berbagai kelompok usia.

"Tubuh adalah perangkat, jiwalah yang membuatnya hidup", satu larik yang penuh dengan filosofi kehidupan tersebut akhirnya diangkat menjadi tema Solo Menari 2023.

Solo Menari menggelar dua event agung. Persembahan para pelaku seni dan budaya pun disambut oleh antusiasme masyarakat, baik dari dalam maupun dari luar kota Solo. Bahkan oleh wisatawan dari mancanegara.

Suguhan tari-tarian baik tradisional maupun kontemporer digelar di berbagai sudut kota yang terbagi dalam pos-posnya masing-masing.

Tak pelak lagi, para pelaku seni begitu bersemangat dalam rangka memasyarakatkan kesenian tari.

Salah satu tontonan bagi masyarakat umum digelar secara bebas dalam "Garda The Musical" dipersembahkan oleh teman-teman dari Institut Seni Indonesia di Taman Budaya Surakarta. Digawangi oleh koreografer tari yang kondang sekelas Eko Pece dan beberapa artis ibukota, sukses menghentak sadar masyarakat awam tentang seni tari.

Solo Menari 2023 mengawali kembali menyatunya kehidupan anak manusia selaras dengan alur semesta. Memayu Hayuning Bawånå, menghias kembali keindahan semesta melalui keindahan yang terpancar dari jiwa.

Dimulai pukul 07.00 WIB, ribuan penari Bedhayan Naradipta mulai memadati badan Jalan Diponegoro atau lebih termasyur dengan koridor Ngarsåpurå. Tepatnya di sepanjang jalan depan gerbang selatan Pura Mangkunegaran.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau