Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Mengenakan adibusana putih para pelaku tari dari lintas generasi berkumpul menarikan gerakan-gerakan yang menyuguhkan kemolekan budaya Jawa.
Tak kalah menariknya, kota Solo melanjutkan lenggang tarinya ke arah Solo bagian Timur.
Mengambil tempat ikonik Kota Bengawan, Pasar Gede Harjonagoro, Solo menggaungkan kembali suluk budaya lawas; mengangkat sendratari Ramayana dengan lakon "Anoman Obong".
Nampak jelas bahwa Pemkot Surakarta bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencoba mendongkrak ekonomi rakyat dengan mempromosikan public places berbasis ekonomi kerakyatan.
Pukul 16.00 WIB, Solo Paragon Mall mengawali perputaran roda seni sebagai mediasi releasing stress.
Selaku persembahan kepada publik, para praktisi seni dari dalam maupun luar kota Surakarta mengurai narasi fiksi mewujud dalam olah tari-tarian daerah di halaman Balaikota Surakarta.
Malam kembali berlanjut. Berkelindan dengan hentakan musik hip hop, kembali kaki saya menyusuri tembok-tembok mural di sepanjang Gatsu, Jalan Gatot Subroto.
Waktu pun melewati batas 21.15 WIB. Namun dengung musik kaum urban membawa naluri saya terus berjalan di koridor Gatsu. Ini memang sebuah realita yang menyatukan kami menyusuri malam jelang libur hari Minggu.
Pada dasarnya street dance bukanlah aliran hip-hop, namun malam itu kodifikasi jalanan New York terurai di sepanjang koridor Gatsu. Saya lebay? Well, I wish you were there with me.
Kota Solo masih memanjakan masyarakat dengan tarian. Pementasan tarian di arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) mengalun mesra. Hingga waktu menutup genap 06.00 WIB, gema gerak tari usai meluruh kota Surakarta.
Selamat Hari Tari Sedunia!
Salam dari Solo, The Spirit of Java
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Solo Menari, Hidupkan Kembali Semarak Hari Tari Sedunia"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.