Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Baiknya sebelum mengajukan topik skripsi yang akan dibahas, kita melakukan pra-survei terlebih dahulu.
Pra-survei yang bisa dilakukan misalnya dengan menyebar kuidioner sederhana terkait topik yang akan dibahas.
Dari hasil pra-survei ini nantinya akan diketahui apa yang jadi masalah utama dari topik yang ingin diangkat.
Terlebih data yang didapat dari pra-survei juga akan memperkuat topik penelitian kita saat ditanya dosen pembimbing atau dosen penguji.
Sebab, data tersebut diperoleh berdasarkan apa yang memang terjadi di lapangan, bukan hanya sekadar asumsi semata.
Dari pengalaman dan pengamatan pribadi, banyak mahasiswa mengalami kendala saat mencari teori atau konsep yang tepat dengan topik yang mau diangkat.
Pernah saya mendapati teman hanya mengulang-ulang proses bimbingan dengan dosen hanya karena teori atau konsep yang ia gunakan tidak relevan dengan topik atau permasalahan yang ingin ia angkat dalam skripsinya.
Alhasil seorang dosen menyarankan baiknya mahasiswa memilih dan memahami teori atau konsep yang berhubungan dengan topik dan permasalahan yang ingin diangkat dalam skripsi.
Jika seorang mahasiswa sudah memahami betul tentang teori dan konsep tersebut, maka proses mengerjakan skripsi akan bisa lebih mudah.
Terlebih ketika dosen pembimbing menanyakan soal teori/konsep pada kita, tentu kita akan lebih percaya diri menjawab segala pertanyaan tersebut karena sudah memahami dan menguasai betul teori/konsep dan kaitannya dengan topik/permasalahan yang ingin dibahas dalam skripsi kita.
Dalam mengerjakan skripsi ada baiknya kita juga melakukan diskusi dengan teman lainnya. Tujuannya agar teman kita yang bertindak sebagai pembaca bisa memberitahu apa kelemahan dan kekurangan yang masih terdapat di skripsi kita.
Hal ini juga saya lakukan saat sedang mengerjakan skripsi dulu. Saya dan beberapa teman membuat kelompok diskusi tentang skripsi masing-masing.
Selain bisa mengetahui apa yang kurang dari skripsi kita, saling berdiskusi dengan teman juga bisa membuat kita saling mengetahui seberapa jauh proses pengerjaan skripsi kita dan teman lainnya.
Ketika sedang berdiskusi membahas skripsi masing-masing, saya kerap mendapat masukan terkait kekeliruan penulisan, alur berpikir yang masih tidak jelas, bahkan hingga format penulisan yang tidak sesuai dengan buku panduan.
Tak jarang juga kami bisa saling mendapatkan masukan positif untuk lebih dalam lagi membedah topik dan permasalahan yang diangkat dalam skripsi.