Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
H.I.M
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama H.I.M adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Bali di Antara Banyaknya Anjing Liar dan Rabies

Kompas.com - 14/07/2023, 09:04 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Banyaknya anjing-anjing yang ditelantarkan inilah yang kerap menimbulkan masalah karena tidak terawat dan akhirnya kerap mengidap berbagai penyakit, mulai dari penyakit kulit, cacingan, hingga rabies.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, di Bali diprediksi ada sekitar 599 ribu ekor anjing.

Yang membuat semakin miris adalah dari jumlah 599 ribu ekor ajing di Bali, mayoritasnya didominasi oleh anjing liar yang hidup berdampingan dengan masyarakat.

  • Langkah Antisipasi yang Bisa Dilakukan

Sebagai orang yang tinggal di Bali, saya pribadi juga waswas ketika melihat anjing liar ketika berada di luar rumah.

Ditambah lagi sikap anjing tak bisa diprediksi, kadang anjing bisa cukup tenang namun juga tak jarang bisa begitu agresif ketika kita berada di dekatnya.

Kita juga perlu memahami apakah anjing atau hewan lain, seperti kera, rubah, dan lainnya menunjukkan gejala rabies.

Salah satu tanda hewan yang bisa menularkan rabies adalah ia memiliki sikap agresif dan akan menggigit apa saja yang ia lihat, baik benda maupun manusia.

Selain itu hewan itu akan mengeluarkan air liur yang berlebihan, takut akan suara, atau takut air. Maka dari itu, cara terbaik untuk menghindari agar tak terinfeksi rabies adalah dengan melaporkan keberadaan hewan-hewan tersebut kepada pihak terkait.

Jangan sampai kita menjadi masyarakat yang cuek dan tak peduli jika kita sadar dan melihat ada hewan dengan gejala rabies.

Hal ini selain akan menyelamatkan hewan itu, juga tentu akan menyelamatkan hidup kita dari ancaman tertular rabies.

Jika kita melaporkan keberadaan hewan tadi, hewan itu bisa diamankan dan diberi perawatan dengan baik. Dengan begitu meski sedikit, kita bisa ikut berkontribusi memutus rantai penularan rabies di Bali.

Kemudian, sebelum kita memutuskan untuk memelihara hewan, apalagi anjing, pastikan kita mampu, mau, dan siap untuk merawatnya dengan baik. Jangan sampai ketika sudah mengadopsi anjing tersebut, kita malah menelantarkannya karena alasan bosan atau tidak mampu merawat lagi.

Memelihara hewan, terutama anjing, memang mendatangkan kesenangan dan keseruan tersendiri, sebab seakan kita memiliki teman untuk bercanda dan berbicara.

Akan tetapi, kita juga perlu bijak untuk menahan diri dalam memelihara hewan jika kita termasuk orang yang cepat bosan, mudah kesal, merasa kehadiran anjing adalah hal yang menyusahkan, atau tidak merasa tidak mampu secara finansial untuk merawat hewan itu dengan baik.

***

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang?

Bagaimana Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang?

Kata Netizen
100 Tahun Pramoedya Ananta Toer untuk Adil Sejak Dalam Pikiran

100 Tahun Pramoedya Ananta Toer untuk Adil Sejak Dalam Pikiran

Kata Netizen
Kenapa Generasi Milenial Gengsi Tinggal di Rusun?

Kenapa Generasi Milenial Gengsi Tinggal di Rusun?

Kata Netizen
Apa Manfaat Air Lindi dari Kompos?

Apa Manfaat Air Lindi dari Kompos?

Kata Netizen
Kamu Setuju Memberi Makanan Kucing Jalanan di Jalan?

Kamu Setuju Memberi Makanan Kucing Jalanan di Jalan?

Kata Netizen
Bisakah Membangun Bangsa dengan Gizi yang Baik?

Bisakah Membangun Bangsa dengan Gizi yang Baik?

Kata Netizen
Tukang Cukur Tradisional Berinovasi, Baiknya Bagaimana?

Tukang Cukur Tradisional Berinovasi, Baiknya Bagaimana?

Kata Netizen
Antara Kepuasan Publik dan Modal Politik Diplomasi Prabowo

Antara Kepuasan Publik dan Modal Politik Diplomasi Prabowo

Kata Netizen
Memberi Utang ke Teman Itu Perkara Kredibilitas!

Memberi Utang ke Teman Itu Perkara Kredibilitas!

Kata Netizen
Kenangan Naik Becak yang Kini Jarang Ditemui di Kabupaten Tasikmalaya

Kenangan Naik Becak yang Kini Jarang Ditemui di Kabupaten Tasikmalaya

Kata Netizen
Bioaktivator, Ampuh Mempercepat Proses Pengomposan

Bioaktivator, Ampuh Mempercepat Proses Pengomposan

Kata Netizen
Bagaimana 100 Hari Prabowo-Gibran Sejauh Ini?

Bagaimana 100 Hari Prabowo-Gibran Sejauh Ini?

Kata Netizen
Mari Kita Coba dan Biasakan Menabung Tanpa Drama

Mari Kita Coba dan Biasakan Menabung Tanpa Drama

Kata Netizen
Bekatul, dari Pakan Menjadi Pangan

Bekatul, dari Pakan Menjadi Pangan

Kata Netizen
Kenapa Ada Siswa Susah Makan Makanan Program MBG?

Kenapa Ada Siswa Susah Makan Makanan Program MBG?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau