Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Novaly Rushans
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Novaly Rushans adalah seorang yang berprofesi sebagai Relawan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Riset Membuktikan Kesepian Lebih Berbahaya daripada Merokok

Kompas.com - 29/02/2024, 22:21 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Menghindari kesepian bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan juga masyarakat secara keseluruhan. Langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh individu untuk membentengi diri dari ancaman kesepian adalah sebagai berikut.

  • Menyapa Orang Lain

Meski terdengar sesuatu yang sepele, bertegur sapa bagi sebagian orang dianggap sebagai hal yang sangat sulit dilakukan dan butuh keberanian besar untuk melakukannya. Padahal, menyapa orang lain dengan tulus dapat menjadi langkah awal untuk membangun hubungan sosial yang positif.

  • Bergabung Menjadi Relawan

Bergabung dan menjalani aktivitas sebagai relawan dapat memberikan pengalaman berkelompok dan membangun jaringan pertemanan. Dengan bertemu sesama relawan lain, tentu bisa membantu seseorang untuk bisa terhindar dari perasaan kesepian.

  • Menikmati Hobi Positif

Berusalahah menemukan hobi yang membuat diri menjadi senang untuk menjalaninya. Sebut saja misal, melukis, membaca buku, menulis, mengoleksi perangko, berolahraga, dan lain-lain. Melibatkan diri dalam kegiatan hobi positif, dapat menjadi cara efektif untuk menjauhkan diri dari kesepian.

  • Terbuka dan Jujur Dalam Komunikasi

Cobalah lebih terbuka dengan orang yang kita percaya atau dengan orang terdekat kita, bisa keluarga atau sahabat. Jika sedang merasa kesepian, usahakan segera menghubungi mereka dan berceritalah tentang apa yang sedang dirasakan. Dengan begitu, kita tak akan lagi merasa kesepian.

  • Memberikan Perhatian pada Teman dan Keluarga

Kesepian bisa menimpa siapa saja. Termasuk orang yang selama ini terlihat bahagia dan kuat. Maka dari itu, coba lebih perhatikan lagi semua anggota keluarga terdekat kita. Bisa jadi orang terdekat kita sedang mengalami kesepian yang bila tidak segera ditolong akan menjadi hal negatif. Sebab, kesadaran terhadap kondisi emosional orang di sekitar kita dapat membantu mencegah kesepian.

Dampak Kesepian Setara dengan Merokok 15 Batang per Hari

Seperti kita ketahui bersama bahwa merokok merupakan aktivitas yang dapat merusak kesehatan, oran paru-paru, jantung, hingga pembuluh darah. Zat kimia seperti tar, nikotin, dan lainnya yang terkandung dalam rokok bisa membuat seseorang yang mengisapnya menderita penyakit serius.

Meski begitu, ternyata kesepian memiliki level bahaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan merokok. Data Laporan US Surgeon Heneral menyebutkan bahwa kesepian lebih berbahaya daripada merokok 15 batang sehari.

Riset yang dilakukan profesor psikologi dari Universitas Birmingham Young memperlihatkan bahwa kesepian dua kali lebih bahaya untuk kesehatan fisik dan mental dibandingkan obesitas.

Oleh karena itu, tak ada alasan lagi untuk menjadi orang yang terjebak dalam kesepian. Keluarlah, dunia tidak sesempit yang kita bayangkan. Nikmati indahnya dunia, jelajahi dan lihatlah banyak orang yang mungkin jauh lebih sulit dari yang kita alami.

Bergabunglah bersama sahabat-sahabatmu, kelak kita akan melihat masalah yang kita hadapi tidaklah seberat yang kita pikirkan. Jangan menarik diri, jangan mengurung diri, berteriaklah bila itu bisa mengurangi beban yang kalian hadapi.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kesepian, Lebih Berbahaya dari Merokok 15 Batang hingga Kasus Kematian"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau