Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Junjung Widagdo
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Junjung Widagdo adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kompas.com - 29/10/2024, 16:17 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kalau ternyata pada pertemuan awal ataupun pertemuan selanjutnya dirasa tidak ada kecocokan, maka lebih baik ditinggalkan. Sebab rumusnya satu; "akan lebih mudah merawat chemistry dibandingkan membangun chemistry".

Memahami Harapan Tersemat

Menikah ini juga untuk kebahagiaan keluarga masing-masing. Pastinya banyak harapan yang masing-masing tersemat pada masing-masing pihak.

Pernah berbincang dengan salah satu teman yang sampai saat ini masih menunda untuk menikah.

Alasannya adalah memilih pasangan yang nanti bakalan mau untuk tetap tinggal bersama dengan mertua setelah menikah. 

Saya sepakat dengan sikapnya yang tegas untuk menentukan pilihan. Bagaimanapun tidak mungkin kita mengindahkan keberadaan orang tua pasangan kita.

Ini adalah hal kedua yang menjadi penentu baik atau buruknya chemistry antara mertua dan menantu. Sebagai orang baru yang bakalan jadi menantu pastinya kita harus paham tentang seluk beluk rumah dan keinginan orang tua calon pasangan kita. 

Jangan sampai nanti beliau maunya ke kanan kita yang kekiri. Mau sampai kapan punya chemistry, sedangkan di awal saja sudah gak sepakat. 

Kalau memang kita merasa tidak sanggup untuk sesuai dengan apa yang dimaukan oleh orang tua calon pasangan kita, ya lebih baik mundur. Sebab menikah ini kan tidak hanya untuk kebahagian berdua semata.

Maka ketika kita dirasa tidak mampu untuk memenuhi harapan dari masing-masing keluarga, ya lebih baik mundur saja deh jangan paksain.

Sekufu

Ini opsional sih, jika dua di atas sudah oke sepertinya tidak masalah. Tapi bagi yang benar-benar ingin jauh dari potensi ketidakcocokan dengan mertua, ini bisa jadi sebuah alasan yang masuk akal

Coba bayangkan jika anda dan mertua punya hobi yang sama, pasti asyik kan. Gak perlu waktu lama untuk membangun chemistry, yang perlu adalah bagaimana menyuburkan chemistry itu sendiri jika memang sudah sekufu dengan mertua kita.

Sekufu ini dalam artian luas, tidak hanya dari segi ekonomi, tapi kita mencari berbagai persamaan dari berbagai perbedaan yang terbentang antara mertua dan menantu. 

Obrolan pun akan mengalir lembut jika memang sudah sekufu. Kalau sudah gini nikmat mana yang kita dustakan? punya pasangan setia dan mertua asyik, pastinya menjadi hal yang diidam-idamkan oleh semua.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
'Fatherless' bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

"Fatherless" bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

Kata Netizen
Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Kata Netizen
Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Kata Netizen
Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Kata Netizen
Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Kata Netizen
Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Kata Netizen
Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kata Netizen
Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Kata Netizen
Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kata Netizen
Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Kata Netizen
Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Kata Netizen
Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Kata Netizen
'Mindful Eating' di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

"Mindful Eating" di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau