Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Djulianto Susantio
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Djulianto Susantio adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Cerita Pengorbanan Pengurus RT yang Perlu Kamu Ketahui

Kompas.com - 23/02/2025, 15:06 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Setelah itu masih harus mencatat pada lembaran yang disediakan oleh RW. Saat ini RW menggunakan program baru.

Menjumlahkan iuran adalah pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan terakhir adalah menyetor ke RW sebesar 92,5% dari jumlah iuran. Sisanya, sebesar 7,5% untuk kas RT.

Karena tidak punya m-banking, sehari atau 2-3 hari sebelumnya saya transfer terlebih dulu ke anak saya. Ketika hitungan sudah selesai, kemudian anak saya mentransfer ke rekening RW. Bukti transfernya saya print, satu untuk RW dan satu untuk arsip RT. Saat ini printer sedang bermasalah, mungkin saya kirim lewat WA saja. 

Transfer dan "Cash"

Iuran warga dibayar dengan cara transfer ke rekening RT. Rekening ini dipegang oleh Pak RT. Sebagian dengan cara cash.

Maklum beberapa warga tidak memiliki m-banking. Seorang petugas Linmas yang membantu penagihan, akan menyetor ke saya pada tanggal tertentu.

Jadi kalau ditotal, saya empat kali berurusan dengan bank. Dua kali transfer tunai ke rekening anak saya dengan dana talangan dari saya. Lalu dua kali menyetor tunai ke bank setelah dana cash saya pegang.

Di RW saya ada 11 RT. Dari semuanya, RT saya setiap bulan menyetor sekitar 30 juta sebulan ke RW. Sebaliknya RT lain paling banyak 15 juta bahkan ada yang satu digit.

Jadi RT saya paling banyak kontribusinya ke RW. Saya hitung ada sekitar 90 rumah dan ruko yang membayar iuran.

Yang membuat pusing, ada beberapa warga dan ruko memiliki tunggakan pembayaran. Saya sendiri maklum mereka menghadapi kesulitan ekonomi.

Sekretariat RW sering bertanya kepada saya. Malah meminta saya datang ke kantor RW. Padahal saya sedang menulis.

Jadilah ide yang ada di kepala hilang. Saya tidak menyangka akan begini, RW pun pasti tidak menyangka akan mengganggu pekerjaan saya.

Perlu diketahui RT yang sekarang mendapat warisan dari RT-RT sebelumnya. Masih ada beberapa tunggakan dari warga dan ruko, bahan sampai beberapa tahun ke belakang. Mengapa ditimpakan kepada RT yang sekarang? Ke mana saja RW ketika itu?

Nah, ini lagi yang membuat saya jengkel ke RW. Beberapa bulan lalu ada kenaikan iuran sebesar 50.000. Dalam surat RW dikatakan 'penarikan September'. 

Dalam bayangan saya ini 'penarikan iuran September'. Pak RT pun pernah tanya ke bendahara RW, intinya 'iuran September yang ditarik Oktober'. Segera RT fotokopi surat untuk diedarkan ke warga dan ruko.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Aktivitas Nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke?

Bagaimana Aktivitas Nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke?

Kata Netizen
Butuh Berapa Lama Makanan Berbahan Tepung 'Mengendap' di Perut?

Butuh Berapa Lama Makanan Berbahan Tepung "Mengendap" di Perut?

Kata Netizen
Mengapa Jomlo Tidak Selalu Berarti Kesepian?

Mengapa Jomlo Tidak Selalu Berarti Kesepian?

Kata Netizen
Cerita Pengorbanan Pengurus RT yang Perlu Kamu Ketahui

Cerita Pengorbanan Pengurus RT yang Perlu Kamu Ketahui

Kata Netizen
Seberapa Besar Nasionalisme Diaspora Indonesia lewat Karya?

Seberapa Besar Nasionalisme Diaspora Indonesia lewat Karya?

Kata Netizen
Bagaimana Pemanfaatan Dana Desa di Lembang Bau?

Bagaimana Pemanfaatan Dana Desa di Lembang Bau?

Kata Netizen
Sebenarnya Apa Sih Jabatan Fungsional Dokter Hewan?

Sebenarnya Apa Sih Jabatan Fungsional Dokter Hewan?

Kata Netizen
Kesiapan Guru Muda di Dunia Pendidikan

Kesiapan Guru Muda di Dunia Pendidikan

Kata Netizen
Belum Banyak Warga Kota Kupang Tahu Ada Cek Kesehatan Gratis

Belum Banyak Warga Kota Kupang Tahu Ada Cek Kesehatan Gratis

Kata Netizen
Tren #KaburAjaDulu hingga FOMO Anak Muda Kita

Tren #KaburAjaDulu hingga FOMO Anak Muda Kita

Kata Netizen
Efisiensi Anggaran Dimulai dari Rumah

Efisiensi Anggaran Dimulai dari Rumah

Kata Netizen
Bagaimana Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang?

Bagaimana Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang?

Kata Netizen
100 Tahun Pramoedya Ananta Toer untuk Adil Sejak Dalam Pikiran

100 Tahun Pramoedya Ananta Toer untuk Adil Sejak Dalam Pikiran

Kata Netizen
Kenapa Generasi Milenial Gengsi Tinggal di Rusun?

Kenapa Generasi Milenial Gengsi Tinggal di Rusun?

Kata Netizen
Apa Manfaat Air Lindi dari Kompos?

Apa Manfaat Air Lindi dari Kompos?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau