Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Air lindi bisa dijadikan pupuk untuk tanaman, bioaktivator untuk mempercepat proses pengomposan, hingga dijual sebagai pupuk organik cair (POC).
4. Tahan hujan dan anti tikus
Untuk kamu yang tinggal di daerah penghujan, penting sekali untuk memiliki komposter yang tidak mudah keropos ataupun lapuk jika terkena air hujan.
Untuk itu, komposter drum jadi pilihan yang cocok karena sudah dilengkapi material PVC yang kokoh lagi tebal.
Selain itu, komposter ini juga memiliki tutup yang rapat sehingga tidak akan membuat komposmu basah alias tampias apabila hujan.
Selain aman dari hujan, komposter drum pun aman dari serangan tikus. Seperti yang kita tahu, tikus sangat tertarik dengan bau dari sisa makanan.
Meskipun berada di tempat yang tertutup sekalipun, tikus tetap tahu letak makanan tersebut. Komposter ember saya pernah menjadi korban dari gigitan tikus hingga berlubang!
Namun semenjak beralih ke komposter drum, tikus tidak lagi bisa menyerang karena material drum yang tebal membuat bau tidak menyebar.
Sekalipun menyebar, gigitan tikus tidak akan mampu menembus bahan komposter drum yang tebal.
Kekurangan komposter drum
Seperti dua sisi mata uang, komposter drum juga memiliki beberapa kekurangan yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memilih untuk memakai komposter ini.
1. Sulit diaduk
Bentuk komposter drum yang lonjong membuatnya memiliki kedalaman yang sulit tertembus. Jika komposmu sudah mencapai bagian atas, maka akan sulit sekali untuk mengaduk kompos di bagian bawah.
Dalam mengompos, proses pengadukan dapat membantu mikroorganisme untuk memperoleh oksigen agar tetap hidup. Kehidupan mikroorganisme sangat penting, karena merekalah yang bekerja memecah dan menguraikan sampah organik menjadi komponen yang lebih kecil lagi.
Lantas, bagaimana solusinya?