Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tutut Setyorinie
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum

Kompas.com - 14/05/2025, 14:26 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Air lindi bisa dijadikan pupuk untuk tanaman, bioaktivator untuk mempercepat proses pengomposan, hingga dijual sebagai pupuk organik cair (POC).

4. Tahan hujan dan anti tikus

Untuk kamu yang tinggal di daerah penghujan, penting sekali untuk memiliki komposter yang tidak mudah keropos ataupun lapuk jika terkena air hujan. 

Untuk itu, komposter drum jadi pilihan yang cocok karena sudah dilengkapi material PVC yang kokoh lagi tebal.

Selain itu, komposter ini juga memiliki tutup yang rapat sehingga tidak akan membuat komposmu basah alias tampias apabila hujan.

Selain aman dari hujan, komposter drum pun aman dari serangan tikus. Seperti yang kita tahu, tikus sangat tertarik dengan bau dari sisa makanan.

Meskipun berada di tempat yang tertutup sekalipun, tikus tetap tahu letak makanan tersebut. Komposter ember saya pernah menjadi korban dari gigitan tikus hingga berlubang!

Namun semenjak beralih ke komposter drum, tikus tidak lagi bisa menyerang karena material drum yang tebal membuat bau tidak menyebar.

Sekalipun menyebar, gigitan tikus tidak akan mampu menembus bahan komposter drum yang tebal. 

Kekurangan komposter drum

Seperti dua sisi mata uang, komposter drum juga memiliki beberapa kekurangan yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memilih untuk memakai komposter ini.

1. Sulit diaduk

Bentuk komposter drum yang lonjong membuatnya memiliki kedalaman yang sulit tertembus. Jika komposmu sudah mencapai bagian atas, maka akan sulit sekali untuk mengaduk kompos di bagian bawah.

Dalam mengompos, proses pengadukan dapat membantu mikroorganisme untuk memperoleh oksigen agar tetap hidup. Kehidupan mikroorganisme sangat penting, karena merekalah yang bekerja memecah dan menguraikan sampah organik menjadi komponen yang lebih kecil lagi.

Lantas, bagaimana solusinya? 

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum

Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum

Kata Netizen
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...

Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...

Kata Netizen
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau