
Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Di titik inilah penataan ulang sistem pengumpulan sampah menjadi krusial. Pengumpulan yang dimulai lebih pagi di tingkat Suku Dinas Lingkungan Hidup dapat menjadi solusi yang realistis dan cepat diterapkan.
Jika proses pengambilan sampah dilakukan sebelum jam sibuk, arus pengangkutan menuju fasilitas pengolahan akan lebih lancar, tanpa mengganggu aktivitas warga kota.
Jadwal yang lebih presisi, sampah dapat tiba tepat waktu di TPST Bantargebang maupun fasilitas pengolahan lain seperti RDF Plant Rorotan, sehingga seluruh rantai pengelolaan bekerja lebih optimal.
Selain penyesuaian jadwal, penguatan koordinasi dan pengawasan juga menjadi kunci.
Pemanfaatan teknologi seperti pelacakan kendaraan secara real-time dapat membantu memastikan setiap truk bergerak sesuai rencana.
Maka, dengan data yang akurat, evaluasi tidak lagi bersifat reaktif, melainkan preventif dan berbasis bukti.
Tragedi yang menimpa sopir truk sampah di Bantargebang seharusnya menjadi momentum refleksi bersama.
Pengelolaan sampah bukan semata soal target tonase atau kecanggihan armada, melainkan juga tentang keselamatan, kesehatan, dan martabat manusia yang bekerja di balik sistem tersebut.
Penataan ulang sistem pengangkutan sampah Jakarta perlu diarahkan pada keseimbangan antara efisiensi, ketepatan waktu, dan kemanusiaan.
Jadi, modal armada yang sudah cukup dan dukungan kebijakan yang tepat, Jakarta memiliki peluang besar untuk membenahi sistem pengangkutan sampahnya.
Kini yang dibutuhkan adalah keberanian untuk menata ulang manajemen waktu secara serius dan konsisten, agar kota ini menjadi lebih bersih, lebih tertib, dan lebih manusiawi bagi semua.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Urgensi Penataan Ulang Sistem Pengangkutan Sampah Jakarta"
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang