Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
ASI atau Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir. Kandungannya yang spesifik, membuat ASI banyak memberikan manfaat, antara lain membantu mengurangi risiko alergi pada bayi, menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan, hingga dapat menjadi sumber antibodi pada bayi.
Di balik manfaatnya yang banyak, sayangnya pemberian ASI oleh ibu pekerja sering mengalami kendala karena keterbatasan waktu dan ketersediaan fasilitas untuk menyusui di tempat kerja.
Saya jadi teringat pengalaman beberapa tahun lalu saat melakukan pemberian ASI eksklusif pertama kali pada anak sulung selama masih bekerja. Ada dilema yang saya rasakan saat pemberian ASI pada anak sulung saya.
Saat itu, banyak sekali suka duka yang dihadapi pada masa pemberian ASI eksklusif, dari mulai rasa cemas, sedih, stres karena ASI tak kunjung keluar pada hari kedua pasca melahirkan normal.
Pada malam di hari ketiga, saya sangat bersyukur karena ASI keluar perlahan, kolostrum langsung saya berikan pada bayi. Kemudian selang beberapa jam, ASI mulai perlahan menjadi deras.
Ternyata perkataan bidan yang mengatakan bahwa ASI akan keluar maksimal pada hari ketiga setelah bayi dilahirkan ternyata ada benarnya. Jadi, tidak perlu khawatir, karena bayi bisa bertahan tanpa ASI selama maksimal tiga hari.
Sebenarnya, saya sudah mencari informasi mengenai exclusive pumping sebelum melahirkan, tetapi belum sama sekali dipersiapkan, karena masih berharap anak mendapatkan ASI eksklusif secara langsung.
Exclusive pumping merupakan proses memompa ASI secara eksklusif dengan jadwal yang teratur tanpa kehadiran bayi yang menyusui secara langsung. Biasanya, ibu bisa memompa ASI sekitar 8-10 kali selama 24 jam, dengan jarak waktu 2-3 jam.
Sebelum kembali bekerja, saya menyiapkan semua perlengkapan untuk melakukan exclusive pumping, mulai dari botol susu bayi, botol atau kantong ASIP, cooler bag, ice gel, freezer khusus ASIP, pompa ASI, dan paling penting kesiapan mental, serta kesehatan diri.
Hal yang tidak disangka, atasan saya dengan ramah mengizinkan saya untuk melakukan exclusive pumping dengan menggunakan ruangan tertutup.
Namun, ada kekeliruan yang saya lakukan. Banyaknya penggunaan botol susu, membuat anak saya tidak ingin menyusui secara langsung ketika usia menginjak empat bulan. Tidak hanya itu, ASI yang keluar pun menjadi semakin sedikit saat anak saya berusia satu tahun.
Saya bersyukur bisa melewati 6 bulan pertama anak dengan ASI eksklusif. Namun, ada rasa sedih karena tidak bisa memberikan ASI eksklusif penuh sampai usia anak dua tahun. ASI yang semakin sedikit, membuat saya berkonsultasi pada dokter kandungan, dan mengambil keputusan untuk menggunakan susu formula sebagai asupan tambahan selain ASIP dan MPASI.
Lantas, mana yang terbaik antara ASI dan susu formula? Pasti jawabannya ASI, karena ASI memiliki karbohidrat, protein, dan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu formula. Kandungan ASI selalu menyesuaikan kebutuhan bayi pada usia pertumbuhan.
Apapun keputusan akhir yang diambil dalam pemberian ASI atau susu formula, tidak lepas dari pertimbangan untuk memberikan yang terbaik pada ibu dan bayi. Menghormati keputusan sesama orangtua merupakan hal terbaik.
Memberikan air putih, madu, atau minuman dan makanan selain ASI atau sufor sebelum usia bayi 6 bulan sangat tidak disarankan. Perjuangan perempuan tidak akan berhenti setelah melahirkan, masih ada proses mengASIhi, pemberian MPASI, dan mendidik anak.
Dukungan pada ibu bekerja agar bisa memberikan ASI eksklusif pada bayi menjadi bagian penting yang harus kita bantu wujudkan bersama.
Selamat merayakan Pekan ASI Sedunia 2023!
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pekan ASI Sedunia, Dilema Menyusui Ibu yang Bekerja"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.