Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Ekspresi marah merupakan emosi yang dirasakan terhadap suatu kejadian. Jadi, marah bisa dirasakan kapan dan siapa saja karena adanya faktor-faktor yang memicunya.
Sayangnya, ekspresi marah kerap diasosiasikan dengan hal negatif, padahal itu bisa menjadi sesuatu yang positif dan bukan bertujuan untuk menyakiti orang lain.
Ada kisah yang lumayan banyak dikenal yakni ketika Sir Alex Ferguson kerap menggunakan umpatan kasar kepada para pemainnya yang bengal.
Sampai akhirnya pemain-pemain Inggris yang dikenal suka mabuk-mabukan dan indispliner, bisa ditertibkan dengan gaya galak khas Fergie.
Meluapkan marah juga sering terjadi di ruang-ruang kelas ketika situasi kelas agak kacau, cukup dengan berdiri diam saja selama 5 menit dengan ekspresi tegang.
Oleh karena itu, para murid pun berangsur salah tingkah hingga akhirnya tenang dengan sendirinya.
Sejatinya kita memang harus diusahakan untuk bisa menahan amarah, namun dalam kondisi-kondisi tertentu terkadang mengekspresikan amarah ternyata ada manfaatnya.
"Beragam Cara Terapi Gangguan Emosi Sehari-hari", buku yang ditulis oleh Abdul Syukur menjelaskan manfaat positif dari emosi amarah.
Memberikan Semangat Positif
Marah dapat pula meningkatkan energi atau intensitas dalam mencapai suatu tujuan.
Bangkitnya amarah membuat seseorang lebih energik dan fokus suatu capaian bahkan bisa membuat lebih semangat dalam mencapai tujuan yang sangat sulit.
Umpatan kasar maupun hinaan sebenarnya membuat makin jatuh dalam keterpurukan, tetapi jika disalurkan rasa tersebut dengan amarah yang bermakna positif, maka bisa lebih bersemangat.
Untuk Sampaikan Sesuatu
Ekspresi marah dapat berguna dalam menyampaikan sesuatu yang mungkin tidak bisa tersampaikan dengan baik jika melalui verbal normal.
Perilaku marah seperti ini biasanya jika kita lampiaskan ketika melalui demonstrasi.