Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tutut Setyorinie
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

3 Skill yang Harus Dimiliki untuk Menerbitkan Buku di Penerbit Indie

Kompas.com - 06/11/2022, 16:30 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ini Skill yang Bisa Kamu Upgrade Ketika Melakukan Indie Publishing"

Menerbitkan buku sendiri bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Bagaimana caranya?

Bagi penulis, menerbitkan buku adalah salah satu impian. Namun, untuk sebuah buku tembus ke penerbit mayor nyatanya tidak semudah yang dibayangkan.

Proses seleksi yang konon memakan waktu hingga enam bulan, tidak jarang membuat penulis akhirnya frustasi. Apalagi dengan kabar penolakan yang terus membayangi. Alhasil, terbentuklah stigma bahwa menerbitkan buku itu sulit.

Namun, beberapa tahun belakangan, pasar menjawab dengan munculnya banyak penerbit indie.

Lantas, apa itu penerbit indie?

Indie atau independent memiliki arti mandiri, bebas, atau merdeka. Jadi, penerbit indie mengakomodir kebutuhan penulis untuk menerbitkan naskahnya secara bebas, tanpa proses seleksi, tanpa aturan harga, atau syarat lainnya.

Namun layaknya dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, penerbit mayor dan indie juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang membuat keduanya mempunyai peminat.

Dari segi biaya, sudah dipastikan bahwa penerbit mayor lebih unggul. Mereka akan menggratiskan proses penerbitan buku mulai dari editing, layouting, pembuatan cover, hingga distribusi dan pemasaran.

Di penerbit mayor, naskah akan bersaing dengan ribuan naskah lain yang mencari peruntungan.

Kemampuan menulis, kesegaran ide cerita, dan keberuntungan jelas dipertaruhkan di sini.

Penerbit mayor mengakomodir jumlah besar. Sekali naik cetak, mereka bisa mengeluarkan 1000 hingga 3000 eksemplar (1 eksemplar sama dengan 1 buku).

Alhasil, mereka hanya memilih naskah yang benar-benar berkualitas dan menjual demi menutupi biaya percetakan dan mencetak laba.

Dari segi kemudahan terbit, penerbit indie tentu menjadi juaranya. Penerbit ini tidak memberlakukan seleksi, karenanya naskah kamu tidak mungkin ditolak (selama tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan kerusakan moral).

Penerbit indie juga dapat melakukan proses yang ditawarkan penerbit mayor seperti editing, layouting, covering, hingga pendaftaran ISBN sebelum naik cetak.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau