Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ozy V. Alandika
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Ozy V. Alandika adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Pengalaman Menanam Cabai Rawit di Pekarangan Rumah

Kompas.com - 15/11/2022, 11:57 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tidak Sulit, Begini Kiat Menanam Cabai Rawit di Pekarangan Rumah"

Cabai rawit merupakan jenis tanaman populer yang disukai banyak orang. Biasanya, cabai rawit digunakan sebagai pelengkap cita rasa makanan.

Nah, bagi kamu yang gemar membuat masakan dengan cabai rawit. Sekarang, kamu bisa menanam cabai rawit sendiri di pekarangan rumahmu.

Dengan cara menanam cabai rawit sendiri, maka kamu tidak perlu repot membeli cabai. Hal ini sekaligus bisa menghemat pengeluaranmu jika suatu waktu harga cabai melonjak di pasaran.

Pengalaman Menanam Cabai Rawit di Pekarangan Rumah

Sejatinya menanam cabai rawit tidaklah sesulit yang dibayangkan. Cabai rawit cenderung lebih mudah dirawat bila dibandingkan dengan cabai panjang maupun cabai hibrida.

Namun, bagaimana jika tidak memiliki lahan di pekarangan rumah?

Tenang, jangan khawatir. Hal pertama yang perlu kamu persiapkan bukanlah lahan yang berhektar-hektar, melainkan polybag untuk menyilakan bibit cabai bertunas. Kalau kamu punya ternak, bisa beri benih cabai dengan sedikit pupuk organik.

Polybag cabai untuk bibit rawitKompasianer Ozy V Alandika Polybag cabai untuk bibit rawit

Aku biasanya menggunakan pupuk kambing atau pupuk ayam. Kalau tidak ada, lebih baik  buat saja pupuk kompos. Syukur-syukur kalau buahnya banyak, bisa dibagi-bagi dan dijual.

Kalau tidak punya polybag, bagaimana?

Jika di rumah tidak punya polybag, maka kita bisa gunakan bekas wadah mi instan untuk menyemai calon tunas cabai rawit. Tentu saja kita tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Wadah bekas mi instan juga bisa dijadikan lahan bertanam cabai rawitKompasianer Ozy V Alandika Wadah bekas mi instan juga bisa dijadikan lahan bertanam cabai rawit

Andai di rumahmu tidak ada polybag maupun wadah mi instan, lagi-lagi tak perlu bingung, kamu bisa menggunakan karung bekas bungkus semen.

Memanfaatkan bekas wadah mi instan untuk menanam cabai rawitKompasianer Ozy V Alandika Memanfaatkan bekas wadah mi instan untuk menanam cabai rawit

Nah, ketika tunas cabai rawit mulai tumbuh ke atas tanah kira-kira 3-4 minggu, maka bisa segera dipindahkan ke bedengan alias lahan terbuka. Ini khusus bagi kamu yang punya lahan.

Tidak perlu banyak-banyak, cukup satu bedengan sepanjang 3 meter saja. Soalnya jarak tanam cabai rawit tidak terlalu lebar, hanya sekitar 2-3 jengkal tangan orang dewasa.

Nah, ketika tanaman cabai rawit mulai berbunga dan berbuah, sebenarnya kita tak perlu memberikannya pupuk lagi. Tapi, kalau ingin mendapatkan buah yang lebih lebat dan banyak, maka perlu diberi pupuk seperti phonskha cair ataupun NPK dengan sistem cor (siram tanahnya).

Menanam cabai dengan menggunakan karung Kompasianer Ozy V Alandika Menanam cabai dengan menggunakan karung

Meski begitu, jika di awal-awal penyemaian sudah ada pupuk organik, tak perlu kita tambah lagi. Cukup kita usir tumbuhan pengganggu yang bisa merebut nutrisi tanah dari cabai.

Memasuki usia 11-12 minggu (kira-kira 3 bulan), sejatinya cabai rawit sudah boleh dipanen.
Tidak ada aturan khusus untuk memetik cabai rawit. Tapi, jangan pula kalian cabut dari akarnya.

Cabai rawit yang sudah dipindahkan ke bedengan Kompasianer Ozy V Alandika Cabai rawit yang sudah dipindahkan ke bedengan
Kalau ingin memetik cabai untuk dijual, beri selang waktu pemetikan setiap sebulan sekali.

Cabai rawit, terutama yang berasal dari bibit lokal (racik sendiri) biasanya mampu bertahan hingga 2 tahun. Ini kalau kita rajin merawatnya, ya.

Tapi, bisa dibayangkan kalau kita menanam cabai rawit secara berkala. Alhasil, tak perlu beli cabai lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Mengapa Kue Kering Jadul Natal Terasa Enak?

Mengapa Kue Kering Jadul Natal Terasa Enak?

Kata Netizen
Ketika Kebutuhan Lapangan Kerja Tak Sebanding dengan Job Fair

Ketika Kebutuhan Lapangan Kerja Tak Sebanding dengan Job Fair

Kata Netizen
Cara Gen Z Menentukan Karier, Passion atau Gaji?

Cara Gen Z Menentukan Karier, Passion atau Gaji?

Kata Netizen
Anak Mental Strawberry Generation, Apakah Karena Terlalu Dimanjakan?

Anak Mental Strawberry Generation, Apakah Karena Terlalu Dimanjakan?

Kata Netizen
Adakah Cara agar Melangsungkan Pernikahan Tanpa Utang?

Adakah Cara agar Melangsungkan Pernikahan Tanpa Utang?

Kata Netizen
Apa Jadinya Jika Kantin Sekolah Dikenakan Pajak Retribusi?

Apa Jadinya Jika Kantin Sekolah Dikenakan Pajak Retribusi?

Kata Netizen
Apakah 'Job Fair' Masih Jadi Pilihan Cari Kerja?

Apakah "Job Fair" Masih Jadi Pilihan Cari Kerja?

Kata Netizen
Membedakan Respon Patuhnya Anak, Sayang atau Takut?

Membedakan Respon Patuhnya Anak, Sayang atau Takut?

Kata Netizen
Talenan Plastik, Talenan Kayu, dan Keamanan Pangan

Talenan Plastik, Talenan Kayu, dan Keamanan Pangan

Kata Netizen
Apa Beda antara Kategori Buku dan Genre Buku?

Apa Beda antara Kategori Buku dan Genre Buku?

Kata Netizen
Sekolah Menghadapi Sampah Makan Siang Gratis

Sekolah Menghadapi Sampah Makan Siang Gratis

Kata Netizen
Pertumbuhan Ekonomi, PPN 12 Persen, dan Frugal Living

Pertumbuhan Ekonomi, PPN 12 Persen, dan Frugal Living

Kata Netizen
Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau