Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Cara Mengenali Website Scam"
Baru-baru ini melansir kabar dari kompas.com, ada seorang perempuan di Jawa Barat yang menjadi korban pig butchering crypto scam dengan kerugian mencapai Rp500 juta.
Perlu diketahui, pig butchering adalah istilah peternakan ketika ternak digemukkan dahulu sehingga dagingnya menjadi lebih banyak ketika disembelih.
Biasanya metode ini sering ditemukan pada hewan ternak babi. Akan tetapi, praktik ini juga terdapat di hewan lain, seperti sapi.
Sementara modus pig butchering scam adalah aksi seseorang menjerumuskan calon korban (dengan catatan calon korban adalah orang yang memiliki uang) dengan menunjukkan dirinya sebagai orang yang sukses berinvestasi alias menipu.
Si penipu ini kemudian dengan bermurah hati membagikan ilmu-ilmunya soal investasi secara online, baik itu crypto atau jenis investasi online lainnya kepada calon korban.
Kemudian calon korban dipandu untuk membuat akun di situs yang akan diberikan oleh si penipu dan memandunya untuk mulai menginvestasikan sejumlah uang miliknya.
Pada awalnya semua itu akan berjalan dengan lancar sesuai harapan calon korban, bahwa investasinya berhasil.
Namun, hal itu tak akan berlangsung lama. Pasalnya dengan keberhasilan itu si calon korban akan merasa penasaran dan malah menginvestasikan lebih banyak lagi uangnya dengan harapan akan mendapat keuntungan yang lebih besar.
Jika sudah sampai tahap ini, si penipu akan melihat apakah jumlah uang yang disetor calon korban sudah “siap panen” atau belum. Jika jumlahnya dianggap sudah siap panen, si penipu akan melancarkan aksi selanjutnya.
Seperi misalnya, uang hasil investasi hanya bisa ditarik jika investor menambah jumlah investasi dengan minimal setoran sekian. Jika sudah sampai di titik ini, calon korban sudah terjebak dan telah tertipu seutuhnya.
Lantas, adakah cara untuk menghindari aksi pig butchering scam ini?
Yang jelas, selalu ingat bahwa tidak ada investasi yang keuntungannya terlalu tinggi, cepat berkembang, dan anti rugi. Maka, kamu harus waspada jika dapat iming-iming investasi dengan ciri-ciri tersebut.
Lebih baik cari tahu dulu lebih dalam tentang investasi yang ditawarkan tersebut. Jangan sampai sudah terjerumus malah kamu baru sadar.
Cara lain yang bisa dilakukan, selalu periksa situs penyedia layanan investas tersebut. Apakah situsnya bisa dipercaya atau tidak. Jika tidak, segera tinggalkan.
Untuk memeriksa apakah sebuah website aman dan bisa dipercaya atau tidak, berikut ada beberapa kiat dan tekniknya.
Jika Anda mendapat link atau tautan dari orang yang menawarkan investasi, segera cek tautan tersebut lewat mesin pencarian seperti google. Cukup mengambil nama domainnya saja.
Misalnya Anda mendapat tautan domain dari bitmartch.net. Ketika saya mencari tahu domain tersebut, ternyata banyak orang yang meragukannya.
Akan tetapi, jangan langsung percaya begitu saja dengan ulasan-ulasan tersebut. Ada baiknya cari tahu lebih lanjut, apa penyebab dan alasan mereka memberikan ulasan yang tidak baik dan menaruh curiga terhadap domain tersebut.
Selain itu juga bisa bandingkan jumlah antara ulasan positif dan negatif di sebuah domain situs. Perhatikan juga ulasan dan analisis orang lain terhadap domain situs tersebut.
Jika jumlah ulasan positifnya lebih banyak dibanding ulasan negatifnya dan analisis terhadap domain situs tersebut meyakinkan, maka bisa diasumsikan domain situs tersebut memang bagus dan terpercaya.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah cari tahu siapa orang-orang yang bertanggung jawab atas isi suatu domain situs.
Biasanya ciri sebuah situs yang dapat dipercaya akan terlihat jelas siapa-siapa saja orang yang bertanggung jawab atas situs tersebut. Untuk mengetahuinya, Anda bisa melihatnya di menu "Company Profile", "Who are we", dan sejenisnya.
Jika melihat contoh tautan bitmartch.net, situs ini sebenarnya menampilkan menu company profile dengan nama “Bitmart Company profile”. Perhatikan namanya, di alamat situs “bitmarch” sedangkan di menunya “Bitmart”.
Bisa jadi nama situs dan nama perusahaan berbeda. Namun, ternyata dari penelurusan yang saya lakukan bitmart memiliki situs sendiri dan kelihatannya lebih dapat dipercaya karena terdapat member dari beberapa perusahaan terkenal, seperti Amazon, Accenture, Alibaba, dan lain-lain.
Selanjutnya juga periksalah keseluruhan menu dan isi website. Jika terdapat banyak broken link, berarti website tersebut belum selesai atau bisa saja memang dibuat seadanya.
Dalam contoh tautan bitmartch.net, dikatakan website tersebut merupakan platform trading asset blockchain terbesar di dunia. Jadi bisa diasumsikan bahwa keuntungan website tersebut cukup tinggi.
Kalau begitu, kenapa mereka tidak mau menyisihkan keuntungannya untuk membangun website yang profesional?
Selain itu, aturan penulisan pada website tersebut juga tidak memenuhi standar. Hal ini terlihat dari penulisan “Bitmart Company profile” yang tidak menggunakan huruf “P” secara kapital.
Dari tiga langkah teknis tadi sebenarnya sudah cukup untuk mengetahui dan menilai apakah sebuah website dapat dipercaya atau tidak.
Pada kasus pig butchering, pengelola website menggunakan teknik pemrograman tingkat tinggi. Dalam artian bukan sekadar website statik yang berisi teks, melainkan terdapat database yang digunakan untuk menampung data dan mencatat setiap transaksi untuk ditampilkan pada pengguna.
Di balik layar sebuah website, sang pemilik bisa membaca dan mengetahui semua data akun yang mendaftar dan kemudian mengatur agar pengguna mendapat untung.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan membuat yakin pengguna tersebut akan terus mendapat keuntungan, sehingga ia akan menambah jumlah nominal investasinya semakin besar.
Padahal, di bailk semua itu sebenarnya sudah diatur oleh pengelola website tersebut alias semua keuntungan yang didapat pengguna di awal merupakan keuntungan semu.
Nanti, setelah pemilik website alias si penipu merasa sudah waktunya untuk “memanen” uang penggunanya, maka saat itulah pengguna baru sadar telah jadi korban pig butchering scam dan sudah terlambat dan tak bisa lagi menarik uang yang sudah ia setorkan sebagai dana investasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.