Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Informasi lowongan kerja tidak hanya dapat dicari melalui job portal, bahkan kini juga dapat ditemukan di media sosial lewat pesan berantai.
Bagi pencari kerja, penting untuk lebih teliti sebelum mengirim atau bahkan menerima tawaran kerja, terlebih maraknya beredar modus lowongan kerja palsu yang bertujuan untuk menipu calon kandidat.
Sekitar lima hari yang lalu sebuah pesan WhatsApp masuk ke nomor saya. Sebuah perkenalan diri ringan disampaikan oleh seseorang yang mengatasnamakan dirinya sebagai perwakilan salah satu perusahaan media.
Entah kebetulan atau tidak, saat itu saya memang sedang memikirkan opsi mencari pekerjaan sampingan yang bisa dikerjakan secara daring paruh waktu tanpa perlu mengabaikan pekerjaan utama saat ini.
"Salam, Alisha (bukan nama sebenarnya) here from A*** Media Ltd (nama perusahaannya saya samarkan), our company had your number from LinkedIn, would you like to hear more about job offer?"
"Ok, with pleasure,” kata saya.
"We are a media company and have started a new project focusing on Indonesia to expand our business with the collaboration of Instagram. There is an offer for you from our company, it's a part time job which you can do from home it will not affect your daily programs or your full time job. Can I share the job scope?"
Selepas membaca uraian singkat dari Alisha, tawaran pekerjaan tersebut dirasa dapat dicoba.
Pada penjelasan selanjutnya Alisha menjelaskan bahwa perusahaannya telah bekerja sama dengan brand-brand ternama. Mereka memiliki misi untuk meningkatkan kunjungan, follower, subcriber, dan juga like terhadap segenap aktivitas online para kliennya.
Adapun, tawaran kerja yang diberikan oleh perusahaan media tersebut kepada saya sebenarnya sangat sederhana, yakni melakukan follow pada akun-akun Instagram yang ditunjukkan oleh media tersebut kemudian menyertakan bukti screenshot bahwa kita telah melakukannya. Dan enaknya, bisa dikerjakan daring paruh waktu.
Gaji yang ditawarkan terbilang lumayan untuk pekerjaan yang sebenarnya sangat ringan itu. Sekali proyek bisa menghasilkan 20 ribu hingga 150 ribu rupiah. Kalau sehari ada 1 proyek saja yang bisa dikerjakan, maka jumlahnya bisa mencapai jutaan rupiah untuk satu bulan.
Setelah saya pikir-pikir bahwa tidak ada ruginya untuk mencoba, maka saya nyatakan persetujuan terhadap tawaran tersebut. Saya juga meminta alamat web perusahaan mereka untuk saya periksa.
Singkat kata, tidak ada keanehan atau kejanggalan apapun. Mereka merupakan agensi media yang berasal dari luar negeri dan terlihat sangat berpengalaman.
"Morning. Ok, I agree to join with this program. What I have to do for next? "
Sebelum memberikan tugas pertama, Alisha selaku juru bicara kembali bertanya kepada saya, "Do you have Instagram and Telegram?"