Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agil S Habib
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Agil S Habib adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Pengalaman Akun Telegram Kena Blokir karena Terima Kerja Freelance

Kompas.com - 23/02/2023, 09:55 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

"I have."

Saya pun mulai menjalankan instruksi Alisha satu demi satu. Ia memberikan alamat Instagram sebuah perusahaan hiburan dan meminta saya untuk follow serta memberikan bukti screenshot-nya. Ada dua akun Instagram yang ia minta untuk saya follow.

Sampai kemudian ia meminta saya untuk menghubungi resepsionis melalui kontak Telegram guna menerima penugasan ketiga.

Saya menghubungi si resepsionis yang dimaksud dan di sana saya kembali menerima instruksi untuk melakukan follow pada akun Instagram yang lain. Percakapan yang saya lakukan dengan si resepsionis ini lantas diminta oleh Alisha agar supaya di-screenshot juga sebagai bukti.

Tak lama berselang, Alisha meminta data pribadi berupa nama, tempat tinggal, nomor WhatsApp, dan nomor Telegram untuk konfirmasi. Sedangkan dari pihak resepsionis juga meminta data serupa melalui percakapan kami di aplikasi Telegram. Sekaligus meminta nomor rekening untuk pembayaran jasa kerja paruh waktu yang telah saya lakukan.

Tapi entah kenapa, saat sedang mengetik data yang diperlukan untuk dikirim kepada resepsionis, tiba-tiba akun Telegram saya menutup sendiri. Akun saya logout otomatis.

Dan ketika saya mencoba untuk melakukan login ulang muncul notifikasi, "Nomor ponsel ini diblokir."

Kaget dan sekaligus bingung. Waduh gimana ini. Masa udah tinggal dibayar saja harus gagal. Saya membatin.

Saya berinisiatif menyampaikan situasi ini kepada Alisha yang berkomunikasi dengan saya lewat WA. Saya mengatakan bahwa akun Telegram saya terblokir.

"What happened? " Tanya Alisha ke saya. Tapi saya cuma bisa mengatakan bahwa saya tidak tahu mengapa nomor saya diblokir.

"Sorry to hear about that. It will be back in a few minutes one you inform the Telegram help desk." Katanya mengutarakan keprihatinan.

Saat nomor saya sudah terblokir, saya sudah melayangkan permohonan bantuan kepada pihak Telegram namun statusnya tetap sama. Akun Telegram saya masih terblokir. Bahkan sampai saat ini.

Alisha bertanya kepada saya apakah memiliki akun Telegram yang lain. Waktu itu saya sebenarnya hanya punya satu akun Telegram saja. Yang sudah terblokir tadi. Tapi karena saya berharap bisa menyelesaikan pekerjaan ini sampai tuntas, saya membuat akun Telegram baru menggunakan nomor yang lainnya.

Dengan percakapan yang tidak jauh berbeda dari sebelumnya dengan si resepsionis, akun Telegram saya ternyata terblokir kembali. Momennya hampir sama, yaitu tatkala saya mengirimkan konfirmasi rekening untuk transfer pembayaran dari mereka.

Dua akun Telegram saya terblokir dalam satu hari yang sama. Tidak sampai satu jam jarak antara pemblokiran pertama dan kedua.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau