Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Perkembangan teknologi khususnya Artificial Intelligence (AI) sekarang ini memasuki babak baru dengan munculnya ChatGPT.
Sederhananya, ChatGPT adalah sebuah chat bot yang bisa membantu banyak orang menemukan jawaban atau membantu mengerjakan berbagai pekerjaan manusia terkait teks.
Salah satu kegunaan dari ChatGPT adalah dapat membantu seseorang membuat tulisan atau artikel dengan berbagai topik.
Akan tetapi, kemunculan ChatGPT diiringi dengan isu plagiarisme terkait tulisan atau artikel yang dihasilkannya.
Maka dari itu, dalam artikel kali ini saya akan berbagi bagaimana cara membuat artikel anti plagiarisme dengan ChatGPT, mulai dari cara mencari ide orisinal hingga tips menulis artikel yang unik dan menarik.
Sebenarnya, apa itu plagiarisme? Jika melihat definisi dari KBBI Daring, plagiarisme adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta.
Ernawati dalam Plagiarisme dalam "Dunia Akademik: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya" mendefinisikan plagiarisme sebagai tindakan menyalin atau menggunakan kembali konten yang telah dibuat oleh orang lain tanpa izin atau pengakuan.
Dari pengertian tadi bisa dikatakan bahwa plagiarisme merupakan tindakan yang akan merugikan pemilik karya asli karena karyanya disalin tanpa izin dan diakui sebagai karya milik orang lain yang menyalin tersebut.
Maka dari itu dalam lingkup akademik plagiarisme adalah tindakan melanggar etika akademik yang mengedepankan kejujuran dan keaslian.
ChatGPT dapat dimanfaatkan dalam berbagai lingkup, termasuk salah satunya lingkup akademik.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.